SuaraBanten.id - Pemkot Tangerang bekerja sama dengan USAID MADANI dalam tata kelola pemerintahan kolaboratif dengan melibatkan organisasi masyarakat sipil terkait membangun kota.
Kepala Bappeda Kota Tangerang Suggiharto Achmad Bagdja mengatakan, kerjasama yang dilalukan adalah mendorong peran serta organisasi masyarakat sipil (OMS) dalam pembangunan.
Ia melanjutkan, warga sudah berkolaborasi dalam pembangunan kota melalui kampung tematik. Ditambah penyediaan sarana kota seperti BRT Trans Tangerang dan Angkot Si Benteng juga kian mendukung langkah ini.
"USAID bersama BAPPEDA melakukan kerjasama untuk optimalisasi peran organisasi masyarakat sipil dalam pembangunan kota yang sejalan dengan RPJMD," kata Kepala Bappeda Suggiharto dalam keterangannya.
Baca Juga:Catat Waktunya! PPKM Kota Tangerang Diperpanjang Hingga 22 Maret 2021
Ia melanjutkan, kerja sama ini diharapkan bisa mengoptimalisasi program yang melibatkan ormas.
"Kami sambut baik kerjasama ke depan dan intinya adalah agar program yang dijalankan berjalan lancar dan adanya peran warga di dalamnya," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menambahkan, pemerintah sangat mengharapkan kolaborasi warga guna menjalankan pemerintahan.
Upaya tersebut, tambah Wali Kota menjadi salah satu upaya optimalisasi peran organisasi masyarakat sipil dalam pembangunan kota.
"Intinya kita harus memupuk semangat berbuat sehingga apa yang diinginkan bisa terwujud. Bukan hanya semangat berbicara tanpa aksi," kata dia.
Baca Juga:Diklaim Efektif, PPKM Mikro Tangerang Diperpanjang hingga 22 Maret 2021
Koordinator program USAID Madani, Abi S Nugroho mengatakan, kerjasama yang dilaksanakan selama tiga tahun ke depan sejak September 2020 ini melibatkan ormas dalam memberikan masukan dan pelaksanaan di lapangan.
Sebagai langkah awal dilakukan komunikasi dengan organisasi masyarakat sipil di Tangerang yang memiliki kontribusi dalam pembangunan dan komitmen ke depannya. Saat ini sudah ada 11 organisasi masyarakat sipil yang siap ikut serta.
Selanjutnya akan dibuatkan konsep kerja dengan melakukan identifikasi masalah yang ada untuk kemudian dicarikan solusi dan dilaksanakan di lapangan sesuai target.
"Karena setiap OMS ini memiliki karakteristik sendiri dalam kontribusi membangun kota. Maka itu kita ajak semuanya untuk melihat peran yang bisa di jalankan dan mengatasi masalah yang ada di lapangan," tutupnya. [Antara]