SuaraBanten.id - Limbah industri yang kian mencemari wilayah Kampung Cibeureum, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Serang mulai dikeluhkan para santri di Ponpes Al-Jauhariyah.
Pasalnya, akibat pencemaran limbah tersebut, banyak santri yang mengalami gatal-gatal hingga penyakit kulit. Selain itu, bau busuk kian menjadi dan mengganggu kegiatan santri.
“Limbah ini kejadiannya dari kemarin. Tapi ini sudah sekian kalinya terjadi, tapi tidak pernah ada tindakan,” ujar salah satu santri bernama Heru Khoirudin, Kamis (3/2/2021).
Diduga kuat, limbah yang menggenang dari perusahaan kimia tersebut jadi penyebab bau busuk dan iritasi kulit.
Baca Juga:Soal 400 Ton Sampah ke Serang Habiskan Rp 17 M, DPRD Tangsel Kroscek ke TPA
“Kalau berdampak pada air bersih sih tidak, hanya saja bau dan berdampak pada kulit contohnya gatal-gatal dan seperti luka bakar,” ungkapnya.
Pihak ponpes berharap, Pemkab Serang bisa bertindak terkait dugaan pencemaran lingkungan tersebut.
“Kami bingung mau melapor kemana. Kami berharap pemerintah bisa mengambil tindakan karena sangat mengganggu aktivitas para santri,” katanya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, Sri Budi Prihasto mengatakan segera mengecek ke lokasi.
“Nanti akan dicek oleh staf penangan kasus,” katanya dikonfirmasi Bantennews (jaringan Suara.com).
Baca Juga:Diserang Dewi Tanjung, Susi Pudjiastuti: Ada yang Kenal?
“Nanti akan kami coba investigasi ke lokasi,” sambungnya.
Perihal adanya efek gatal-gatal yang dirasakan santri, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang untuk memberikan layanan kesehatan.