"Tadinya minta makan, itu makan juga ga abis. Saya ga tau dia keluar sendiri, karena saya lagi ngobrol sama Ibu saya itu sekitar jam 11. Anak saya ga pernah kemana-mana maennya, jam 2 (siang) saya cari-cari ke tetangga-tetangga ga ada," ungkapnya.
Padahal, menurutnya, anak semata wayangnya itu merupakan anak yang suka minta jajan. Bahkan, sehari bisa 10 kali anaknya merengek minta uang untuk jajan.
"Itu biasanya dia minta jajan, bisa 10 kali dia sehari minta uang ke saya. Tapi kok hari ini tumben dia cuma sekali doang. Dari situ saya baru ngeuh, dan saya cari, ternyata ga ada," kata Tatu.
Sementara itu, Lurah Banten Iip Hizbullah menerangkan, hingga saat ini pencarian korban difokuskan di bantaran Sungai Cibanten.
Baca Juga:Ada 11 Korban Sriwijaya Air SJ-182 Berasal dari Banten, Ini Daftar Namanya
"Belum bisa dipastikan, tapi indikasi yang lebih kentara di sungai. Ditambah sempet bilang mau ke sungai maen di perahu, diduga jatuh ke sungai. Tapi ini masih praduga pencarian," ucap Iip.
Para petugas dari BPBD Kota Serang dan Basarnas Banten dibantu masyarakat setempat masih terus melakukan pencarian korban di Sungai Cibanten. Namun hingga pukul 19.30 WIB, pencarian korban masih nihil.
Kepala BPBD Kota Serang, Diat Hermawan menuturkan, jika benar korban tenggelam, kemungkinan bisa memakan waktu sekitar 6 jam korban tersebut akan mengambang ke permukaan.
"Kalau yang dulu pas yang usia 7 tahun itu 12 jam baru mengambang. Tapi kalau untuk korban ini, karena masih usia 4 tahun, kemungkinan mengambang itu nanti setelah 6 jam. Tapi kita masih terus lakukan pencarian, mudah-mudahan segera ditemukan," ucap Diat.
Kontributor : Sofyan Hadi
Baca Juga:DUAAR! Bus Meledak di Tol Tangerang-Merak, Api Berkobar
- 1
- 2