Marinir Bawa 3 Kantong Bagian Jenazah Bercampur Serpihan Pesawat SJ-182

Kapal Marinir mengumpulkan tiga kantong campuran potongan jenazah dan bagian pesawat.

M Nurhadi
Selasa, 12 Januari 2021 | 20:05 WIB
Marinir Bawa 3 Kantong Bagian Jenazah Bercampur Serpihan Pesawat SJ-182
Tim DVI kepolisian memeriksa potongan jenazah dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan Tim SAR gabungan di dermaga Tanjung Priok, Jakarta, Selasa malam (12/1/2021) (ANTARA/Prisca Triferna)

SuaraBanten.id - Sejumlah bagian jenazah korban, barang penumpang hingga serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta kembali ditemukan Tim SAR. 

Objek yang ditemukan tersebut dikumpulkan dalam 46 kantong jenazah dan merupakan hasil gabungan dari pencarian yang dilakukan KRI Kurau, kapal Polair, kapal Marinir, KN Karna dan kapal Bakamla.

Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Rasman MS merinci, KN Karna menyerahkan 24 kantong berisi bagian tubuh korban, kapal Polair yang mengumpulkan 14 kantong berisi campuran bagian tubuh dan serpihan pesawat serta kapal Marinir yang mengumpulkan tiga kantong campuran potongan jenazah dan bagian pesawat.

Selanjutnya, KRI Kurau juga mengumpulkan tiga kantong campuran bagian tubuh dan serpihan pesawat dan kapal Bakamla yang mengumpulkan satu kantong berisi bagian tubuh serta satu kantor serpihan pesawat.

Baca Juga:Beredar Diduga Rekaman Percakapan Pilot Sriwijaya Air Sebelum Jatuh

“Kantong-kantong dari KRI Kurau, Marinir dan Polair masih perlu diinvestigasi karena masih bercampur antara mungkin puing dengan properti dengan bagian tubuh korban,” kata Rasman dalam konferensi pers di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta pada Selasa (12/1/2021) malam

Temuan Tim SAR Gabungan itu selanjutnya diserahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Tim DVI untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Hasilnya akan kita sampaikan lebih lanjut,” tambahnya. 

Dikabarkan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. 

Tim SAR Gabungan langsung dikerahkan untuk melalukan pencarian jenazah dan serpihan pesawat sebagai bagian dari penyelidikan penyebab terjadi kecelakaan itu. [Antara]

Baca Juga:Hingga Selasa Sore, Total 4 Korban Sriwijaya Air Berhasil Teridentifikasi

Salah satu bagian dari black box atau kotak hitam dari pesawat itu yaitu alat rekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) telah ditemukan di perairan Kepulauan Seribu pada hari ini.

Sementara, tim masih mencari satu bagian lain dari kotak hitam yaitu alat perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini