Banjir minggu lalu juga sempat menerjang rumah Amin dengan ketinggian yang sama. Saat ini di kampung Amin hampir 70 rumah yang terkena banjir.
Namun diterangkan Amin sejak kemarin belum ada bantuan dari pemerintah. Bahkan banjir minggu lalu, ia hanya mendapatkan tiga bungkus mie saja.
"Istri dari kemarin mengungsi masih di Desa Ciawi. (Soal bantuan) gak ada. Kalau di hitung banjir kemarin itu dapat mie satu-satu doang selama tiga kali. Gak ada apa-apa cuman itu doang,"bebernya.
Untuk itu, Amin dan korban banjir lain masih mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah, bantuan itu sangat berarti kala mereka terkena bencana.
Baca Juga:Bantu Korban Banjir, Evi Masamba Relakan Mobil Hadiah dari Suami
Selama banjir melanda kampungnya, Amin ikut dengan temannya yang memiliki perahu membantu warga yang hendak masuk ke Kecamatan Patia, sebab akses jalan tersebut terputus.
Uang yang di dapat sebagai pengangkut motor diakuinya tidak begitu besar, hanya cukup untuk membeli rokok. Sebab biaya angkutnya tidak ditentukan.
"Ada saja sedikit mah," jawab Amin sambil tersenyum saat ditanya penghasilan sebagai pengangkut motor.
Langganan Banjir
Banjir yang memutus akses jalan ke Kecamatan Patia, tidak hanya terjadi di desa Pagelaran. Tetapi juga terjadi di Desa Ciawi, Kecamatan Patia.
Baca Juga:Banjir Makassar Makin Parah, Ketinggian Air Sampai 3 Meter
Menurutnya, daerah ini menjadi langganan banjir tiap tahun.