SuaraBanten.id - Warga Desa Gempol Sari sebagai bagian Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dibuat kesal lantaran mendapat buah-buahan busuk dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Program Keluarga Harapan (PKH).
Suryanah (47) mengalami kejadian memalukan saat mengambil bantuan BPNT-PKH di rumah ketua kelompok. Ia tidak menyangka buahan yang diterimanya sudah busuk.
"Saya dapat BPNT terus jeruknya busuk, telurnya cuma ada 13 butir, biasanya jeruknya tidak busuk, telurnya juga ada 17 atau 16 butir, tapi kali ini kenapa bisa seperti ini,” kesal Suryanah saat dikonfirmasi wartawan, dilansir laman Bantennews, Minggu (13/12/2020).
Janda paruh bayah ini mengaku sangat kesal kepada pengurus BPNT Desa Gempol Sari. Pasalnya, bantuan yang diterimanya tidak sesuai untuk dikonsumsi manusia, ia meminta kepada instansi terkait agar bergerak cepat untuk memberi peringatan kepada pengurus BPNT yang nakal.
Baca Juga:Unggul Hitung Cepat, Paslon Helldy-Sanuji Belum Mau Bahas Janji Kampanye
“Terus terang saya sangat kecewa sekali, karena ini buahan sudah busuk yang sepantasnya untuk binatang bukan buat saya, kalau bisa semua petugasnya diberikan peringatan, supaya tidak lagi beri buahan busuk kepada manusia,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua kelompok BPNT Desa Gempol Sari, Acung merasa tidak mengetahui bantuan KPM sudah ada yang tidak layak konsumsi. Dirinya menyebut bantuan yang diberikan untuk KPM bernama Suryanah diambil dari ketua kelompok di Desa Kedaung.
“Kalau bantuan saya ambilnya di Kedaung sudah dibungkus sama plastik, jadi saya tidak tahu kalau buahannya ada yang sudah busuk, kalau memang saya tahu ada buah yang busuk tidak mungkin saya berikan ke KPM,” ujarnya.
Senada, Koordinator Kecamatan (Korcam) Sepatan Timur, Basarudin mengatakan, apa yang dibilang Acung diklaim benar karena bantuan untuk KPM BPNT tidak terlihat oleh mata. Dirinya menilai tidak menyalahkan sepenuhnya kepada ketua kelompok.
“Bantuannya didrop di Kedaung, lalu dikirim ke Gempol Sari, apa yang disampaikan Acung itu betul, barang semuanya sudah dibungkus, jadi ketua kelompok tidak tahu ada buah yang sudah busuk didalam bungkusan,” ujarnya.
Baca Juga:Bawaslu Temukan 5 Pelanggaran Berat di Pilkada Banten, Ada yang Bagi Uang
Menurut Basar, dalam program BPNT sangat dibutuhkan adanya peran penting ketua kelompok di setiap desa, yang dimana warganya mendapat bantuan BPNT, dan dirinya berjanji akan menegur keras bilamana ada penyuplai atau ketua kelompok yang nakal terhadap bantuan KPM.
- 1
- 2