Cari Pendapatan Selain Tiket, MRT Jakarta Pasang 438 Pilar Neonbox

Saat ini pemasaran digital yang digagas MRT Jakarta berada di sepanjang lintasan layang dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun ASEAN.

Erick Tanjung
Kamis, 10 Desember 2020 | 15:22 WIB
Cari Pendapatan Selain Tiket, MRT Jakarta Pasang 438 Pilar Neonbox
Angkutan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (30/8/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

SuaraBanten.id - PT MRT Jakarta (Perseroda) telah memasang 438 pilar neonbox dan 50 pilar light emitting diode atau LED yang berfungsi untuk meningkatkan pendapatan non tiket dari pemasangan iklan oleh mitranya.

"Salah satu kegiatan nonfarebox kita di tengah pandemi yang sudah berjalan, yaitu initiative advertising. Kita sekarang memanfaatkan pilar sepanjang koridor MRT Jakarta," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dalam forum diskusi virtual di Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Ia mengatakan saat ini pemasaran digital yang digagas MRT Jakarta berada di sepanjang lintasan layang dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun ASEAN.

"Ada sejumlah 438 pilar 'neonbox' dan 50 pilar LED yang dipasang mulai dari Stasiun MRT Lebak Bulus sampai ASEAN. Nantinya juga dipasang di sekitar Depo Lebak Bulus," ujar William.

Baca Juga:BUMD DKI Diduga Oper-operan Lahan di Ancol, DPRD: Itu Pemborosan Anggaran

Akibat adanya pandemi Covid-19, MRT Jakarta mencari inovasi untuk bisnisnya agar tidak hanya bergantung pada pendapatan penjualan tiket (farebox).

Pemasangan media untuk memutar iklan secara digital pun menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan MRT Jakarta untuk menghasilkan pendapatan di luar penjualan tiket.

William mengatakan dengan adanya pendapatan non tiket maka saat ini MRT Jakarta dapat terbantu dari segi ekonomi meski turut terimbas Covid-19.

Beberapa kegiatan untuk mendapatkan penghasilan di luar penjualan tiket yang dikembangkan MRT Jakarta di antaranya menyiapkan penyewaan ruang untuk kerja bersama atau coworking space hingga menyiapkan pengembangan kawasan berbasis transit (Transit Oriented Development/TOD). Antara

Baca Juga:Gandeng Perusahaan Jepang, DKI Bangun Jalur MRT Fase 2A Senilai Rp 4,5 T

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini