Kisah Jumilah Guru Difabel: Ngungsi Akibat Banjir dan Mengabdi untuk Negeri

Di tengah bencana banjir yang melanda, kondisi guru yang berstatus PNS ini cukup memprihatinkan.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 08 Desember 2020 | 12:44 WIB
Kisah Jumilah Guru Difabel: Ngungsi Akibat Banjir dan Mengabdi untuk Negeri
Jumilah saat ditemui SuaraBanten.id di salah satu ruang kelas SDN 3 Cibungur, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Selasa (8/12/2020). Jumilah mengungsi ke sekolah tempatnya mengajar setelah rumahnya diterjang banjir. [Suara.com/Saepulloh]

Sebab selain untuk mengabdi kepada bangsa, kondisi di sekolahnya memang kekurangan tenaga pengajar.

"Dari tahun 2015 diamputasi, tapi tetap saja ngajar, hehe (tertawa). Walaupun harus menggunakan kursi roda," jawab Jumilah dengan ramah.

Menjadi guru difabel tak pula membuat Jumilah risau. Ia jalani aktivitas membagi ilmu kepada murid-muridnya dengan penuh kesenangan.

"Enjoy saja sih. Karena kalau sudah di kursi roda mah bisa nulis dan aktivitas lainnya. Kalau untuk pulang dari sekolah harus di dorong sama anak," katanya.

Baca Juga:Banjir Bandang Lebak Sudah Surut, Pengungsi Mulai Pulang

Di sisa masa pengabdiannya yang kurang lebih 6 tahun lagi sebagai abdi negara, Jumilah ingin tetap mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa.

"Karena sebagai abdi negara saya terus mengabdikan diri sebisa yang saya lakukan untuk mencerdaskan anak bangsa," tutup Jumilah.

Kontributor : Saepulloh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini