Sebab selain untuk mengabdi kepada bangsa, kondisi di sekolahnya memang kekurangan tenaga pengajar.
"Dari tahun 2015 diamputasi, tapi tetap saja ngajar, hehe (tertawa). Walaupun harus menggunakan kursi roda," jawab Jumilah dengan ramah.
Menjadi guru difabel tak pula membuat Jumilah risau. Ia jalani aktivitas membagi ilmu kepada murid-muridnya dengan penuh kesenangan.
"Enjoy saja sih. Karena kalau sudah di kursi roda mah bisa nulis dan aktivitas lainnya. Kalau untuk pulang dari sekolah harus di dorong sama anak," katanya.
Baca Juga:Banjir Bandang Lebak Sudah Surut, Pengungsi Mulai Pulang
Di sisa masa pengabdiannya yang kurang lebih 6 tahun lagi sebagai abdi negara, Jumilah ingin tetap mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa.
"Karena sebagai abdi negara saya terus mengabdikan diri sebisa yang saya lakukan untuk mencerdaskan anak bangsa," tutup Jumilah.
Kontributor : Saepulloh