Nestapa Anak Jalanan Tangerang, Gitar Hilang dan Ditampar Oknum Satpol PP

"Kita samperin ke Satpol PP. Kita sempat debat dengan mereka, akhirnya 2 gitar ukulele. Tapi gitar yang Yamaha yang mahal enggak ada," ungkapnya.

M Nurhadi
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 10:44 WIB
Nestapa Anak Jalanan Tangerang, Gitar Hilang dan Ditampar Oknum Satpol PP
Ilustrasi satpol PP (Ist)

SuaraBanten.id - Malang benar nasib yang dialami Ade Setiawan, seorang pengamen jalanan di Kota Tangerang. Pria 29 tahun ini diduga telah menjadi korban intimidasi petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang saat tengah melakukan penertiban anak jalanan (Anjal) beberapa waktu lalu.

Diakui Ade, dirinya sempat mendapat kekerasan fisik saat terjaring razia Satpol PP Kota Tangerang, Kamis (22/10/2020) lalu. Dia ditampar pada bagian pipi kanannya.

"Saya digampar bang. Saya langsung nanya, emang saya mencuri sampai harus digampar, tapi mereka banyakan dan saya (langsung) dinaikan ke mobil. Sementara gitar saya ditaruh di bagian depan mobil," ujarnya, Jumat, (30/10/2020).

Ade bercerita, kala itu dirinya tengah mengamen di sekitaran Lampu Merah Tugu Adipura, Jalan Veteran. Saat itu, petugas Satpol PP yang didampingi petugas TNI dan Polri melakukan operasi rutin. Melihat hal ini beberapa anak jalanan dan pengamen mencoba melarikan diri dari kejaran petugas.

Baca Juga:Megawati Cium Bau Asap saat Detik-Detik Pabrik Biskuit Tangerang Terbakar

"Ya mau gimana lagi bang. Kalau ketangkep saya gak bisa nyari uang buat makan," ungkap dia saat dijumpai Jumat (30/10/2020).

Ade mengaku terpeleset saat kabur hingga terjatuh dan tertangkap. Namun begitu, saat penangkapan ia menerima perlakuan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh oknum petugas Satpol PP Kota Tangerang. Tidak hanya itu, saat berada di dalam kendaraan ia juga mendapatkan intimidasi secara verbal.

"Tapi beruntung ada pak TNI yang kemudian menyuruh saya untuk turun dari mobil. Tapi gitar saya tetap dibawa," kata Ade.

Nasibnya makin nestapa saat mendapati gitarnya sudah tak ada ketika ia minta. Padahal, sesuai perjanjian gitar akan dikembalikan 3 hari setelah disita. Namun, sampai saat ini gitarnya belum dikembalikan. Dia menduga Satpol PP telah menghilangkan barang bukti tersebut.

"Saya ngamen cuma buat nenek bang. Orang tua saya sudah tidak ada, tapi sekarang saya bingung gitar saya tidak ada di markas Satpol PP dan mereka juga tidak tahu ada dimana," bebernya.

Baca Juga:Duh! 26 Anak Punk Terjaring Razia Satpol PP di Aceh

Ade mengaku pasrah meratapi nasibnya, dia tak dendam dengan perlakuan petugas Satpol PP tersebut. Kendati, dia berharap gitarnya bisa kembali.

"Saya mau gitar balik lagi, itu boleh dikasih orang buat saya nyari makan," ujarnya.

Rekan Ade, Davit menjelaskan, mulanya gitar yang disita ada 3. 2 gitar berjenis ukulele telah dikembalikan. Sementara, gitar berukuran besar dengan merk Yamaha tidak ada.

"Kita samperin ke Satpol PP. Kita sempat debat dengan mereka, akhirnya 2 gitar ukulele. Tapi gitar yang Yamaha yang mahal enggak ada," ungkapnya.

Suara.com mencoba mengkonfirmasi ihwal persoalan ini kepada Satpol PP Kota Tangerang. Kepala Bidang Ketertiban Umum (Trantibum) pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Gapito De Arajuno mengaku jajarannya memang benar telah melakukan razia dikawasan tersebut.

Namun, Gapito tak mengakui kalau jajarannya telah menyita gitar Ade.

"Saya sudah tanya anggota enggak ada yang menyita gitar itu. Makannya kita cari di ruangan enggak ada. Anggota alap-alap (sebutan untuk petugas Trantibum) yang nyita taro diruangan yang kemarin kita cek bareng-bareng, " kata Gapito.

Namun, saat diminta untuk mempertemukan antara Anjal dengan petugas Satpol PP yang merazia Gapito enggan berkomentar. Padahal, bermaksud agar persoalan ini selesai.

Kontributor : Irfan Maulana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak