Takut-takuti Tak Minum Air Jampean Tak Dapat Jodoh, ABG Dicabuli Tetangga

Kasus dugaan pencabulan itu terungkap saat ABG tersebut melapor kepada kedua orang tuanya.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 02 September 2020 | 18:00 WIB
Takut-takuti Tak Minum Air Jampean Tak Dapat Jodoh, ABG Dicabuli Tetangga
Ilustrasi pencabulan. [Berita Jatim]

SuaraBanten.id - Nasib malang diderita I, warga Kabupaten Tangerang, Banten. ABG perempuan itu diduga dicabuli pria berusia 50 tahun, Jaidil, yang tak lain tetangganya.

Dalam menjalankan aksi bejatnya, Jaidil mengaku memiliki kemampuan supranatural.

Modus pencabulan Jaidil yakni dengan menjampe-jampe air mineral yang khasiatnya, menurut pelaku, bisa untuk memudahkan korban mendapat jodoh.

Namun bukan jodoh yang didapat, ABG tersebut malah jadi korban pencabulan oleh Jaidil hingga berulang kali.

Baca Juga:Modus Cepat Dapat Jodoh, Jaidil Cabuli ABG di Kabupaten Tangerang

Kasus dugaan pencabulan itu terungkap saat korban berinisial I melaporkan kepada kedua orang tuanya.

Bapak korban berinisial D membenarkan peristiwa memilukan yang menimpanya putrinya itu saat ditemui Suara.com di rumahnya, Rabu (2/9/2020).

D menjelaskan, sang putri baru menceritakan perilaku bejat Jaidil pada 7 Agustus 2020.

Menurut pengakuan anaknya, lanjut dia, Jaidil telah berbuat cabul sebanyak tiga kali.

"Anak saya baru cerita pada 7 Agustus lalu bahwa dia sudah tiga kali dicabuli sama pelaku. Saya kaget dan warga juga pada berdatangan ke rumah," ujarnya.

Baca Juga:Bejat! Pria Setengah Abad di Tangerang Cabuli ABG Tetangga Berulang Kali

"Setelah mendengar cerita anak saya tersebut. Saya bersama warga dan Ketua RT setempat langsung mendatangi rumah pelaku," tambahnya.

Belum Ada Perkembangan dari Polisi

Sesampainya di rumah Jaidil, D menyebut, pelaku mulanya tidak mengakui perbuatannya.

Pria yang sudah mempunyai istri ini terus mengelak meski sudah didesak warga.

"Akhirnya saya bawa anak saya bertemu langsung dengan dia (Jaidil). Saya tanya anak saya, siapa yang melakukan itu padamu, dijawab dia pak orangnya," ujar Dani seraya menirukan ucapan anaknya.

"Saat itu baru pelaku mengakui perbuatannya di depan warga. Saat itu saya menguatkan untuk nahan emosi dan dia janji mau datang ke rumah guna tanggung jawab," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini