SuaraBanten.id - Seorang warga Ciledug, Tangerang, Banten viral karena merogoh duit sampai Rp 15 juta untuk menyewa ambulans mengantarkan jenazah orang dalam pemantauan atau ODP corona. Pihak keluarga pun lapor polisi.
Mereka melaporkan pihak yang menyebarkan kuitansi pembayaran ambulans Rp 15 juta itu. Daryanto, perwakilan keluarga itu tidak terima kuitansi itu disebarkan.
Sebab pihak keluarga merasa terbebani dengan masalah viralnya bukti kwitansi pembayaran menyewa jasa Tangerang Ambulans Service.
“Saya menyewa Tangerang Ambulans Service memang sudah ada kesepakatan bayar Rp15 juta. Tidak keberatan. Karena bantuan ambulans dari pemerintah tidak ada jawaban,” kata Daryanto.
Baca Juga:TOK! PSBB Corona di Tangerang Raya Banten 18 April sampai 3 Mei 2020
Menurut dia, dengan viralnya foto kwitansi senilai Rp 15 juta ini, pihak jasa Tangerang Ambulans Service sangat tersudutkan. Padahal kata Daryanto, Tangerang Ambulans Service sangat membantu keluarganya. Kini Daryanto mengaku bahwa pihaknya ingin melaporkan oknum yang memposting kwitansi tersebut kepada pihak yang berwajib.
“Makanya kami melaporkan ini ke polisi. Kami dari pihak keluarga keberatan, padahal kami sudah ada kesepakatan dengan Tangerang Ambulans Service itu. Jadi terbantu malah, mereka menyediakan peti dan APD untuk menguburkan tante saya,” ujarnya
Sebelumnya keluarga Daryanti ini merogoh duit sampai Rp 15 juta untuk menyewa ambulans mengantarkan jenazah orang dalam pemantauan atau ODP corona karena kesulitan mendapatkan ambulans, bahkan tidak diberikan oleh Pemerintah Kota Tangerang, Banten.
Daryanto adalah keponakan jenazah ODP tersebut. Dia menilai menilai Pemkot Tangerang lambat menangani virus corona. Pasalnya, kerena hanya pasien ODP tidak diberikan fasilitas ambulans gratis.
Alhasil, keluarga harus merogoh uang Rp 15 juta untuk menyewa jasa mobil Ambulans Tangerang Service untuk mengantarkan jasad ini ke tempat pemakaman.
“Apa karena tante saya ini hanya ODP? Jadinya tidak dilayani mobil Ambulans 112 Pemkot Tangerang itu? Apa karena korban menggunakan BPJS?” keluhnya, Rabu (15/4/2020) kemarin.
Baca Juga:Pasien Positif Corona di Banten Hampir 300 Warga, Terkini 280 Orang
“Terus terang saya kecewa, peran pemerintah di sini terasa tidak ada. Semoga tidak ada korban lainnya yang mengalami seperti ini lagi,” kata Daryanto melanjutkan.
- 1
- 2