Korban Banjir Lebak Menderita, Bupati Janji Akan Relokasi

Pemerintah Kabupaten masih menunggu rekomendasi dari Badan Geologi mengenai lokasi yang tepat untuk memindahkan permukiman warga yang terdampak banjir dan tanah longsor.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 06 Februari 2020 | 11:35 WIB
Korban Banjir Lebak Menderita, Bupati Janji Akan Relokasi
Korban banjir Lebak (Antara)

Masyarakat korban banjir bandang yang tinggal di tenda-tenda pengungsian di Desa Pajagan Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak mendambakan huntara karena kondisinya cukup memprihatinkan. Mereka tinggal di tenda pengungsian itu tidak layak,terlebih musim hujan kebocoran dan kedinginan juga jika terik matahari kondisi dalam tenda itu kepanasan.

Bahkan, anak-anak balita yang tinggal di pengungsian kerapkali terserang demam, diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Masyarakat yang menghuni di tenda itu tercatat 50 unit tenda dengan 70 kepala keluarga (KK) dan 290 jiwa.

"Kami berharap pemerintah dapat merealisasikan huntara untuk warga korban bencana banjir bandang," katanya menjelaskan.

Menurut dia, warga yang masih bertahan di pengungsian itu karena sebanyak 39 rumah,termasuk sekolah madrasah dan masjid di Kampung Seupang Desa Pajagan tersebut luluhlantak akibat diterjang banjir bandang awal tahun 2020. Selama ini, warga yang menghuni di sini belum menerima adanya tindak lanjut pasca-bencana banjir bandang.

Baca Juga:Hidup Korban Banjir Lebak Terseok-seok, Makanan Menipis, Berharap Bantuan

Apakah itu akan direlokasi ke tempat yang lebih aman maupun dibangunkan huntara.

"Kami minta penanganan pasca-banjir itu cepat ditangani oleh pemerintah setempat, karena jika tinggal di tenda pengungsian dengan waktu jangka lama dipastikan akan menimbulkan dampak sosial juga serangan penyakit," katanya menjelaskan.

Begitu juga Nani (35) warga pengungsi mengaku bahwa dirinya bersama keluarga tinggal di tenda pengungsi yang dibangun relawan dan tinggal tidak merasa aman dan nyaman.

Pembangunan tenda itu ditutup plastik dan jika hujan terjadi kebocoran dan kedinginan.

"Kami yakin bila tinggal di tenda pengungsian itu selama tiga bulan ke depan saja dipastikan warga banyak jatuh sakit," ujarnya.

Baca Juga:Tolong Pak Jokowi, Hidup Korban Banjir Lebak Menderita, Diserang ISPA

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan saat ini memasuki masa transisi dan akan difokuskan pembangunan relokasi bagi warga korban banjir bandang. Namun, jika warga yang tinggal di genangan proyek Waduk Karian terdampak banjir bandang dipastikan direlokasi ke tempat yang lebih aman. Pembangunan relokasi itu hingga kini menunggu dari laporan Badan Geologi untuk menempatkan lahan aman dari ancaman bencana alam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini