SuaraBanten.id - Dampak Tsunami Selat Sunda dan Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pandeglang menjadi penyebab target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnu) tak mampu mencapai target.
Padahal, sebagai daerah yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan sebanyak 5,7 juta pelancong datang ke Pandeglang.
Kabid Destinasi dan Ekonomi Kreatif pada Dinas Pariwisata (Dispar) Pandeglang Rosi Sukmawati mengatakan, pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisman dan wisnu masih jauh dari target yang ditetapkan Kemenparekraf. Sebab akibat bencana alam itu, wisatawan masih enggan melancong ke pantai yang berada di Pandeglang.
"Kalau dilihat dari target menang jauh, kita maklum karena dampak kejadian tsunami dan gempa beberapa waktu lalu membuat wisatawan takut datang ke pantai," ungkapnya saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (7/1/2020).
Baca Juga:Gelar Istigasah Tahun Baru, Warga Pandeglang Minta Dijauhkan dari Bencana
Sebelumnya, Bencana Tsunami Selat Sunda yang diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau memporak-porandakan pesisir Pantai Pandeglang pada 22 Desember 2018. Setengah tahun pascabencana yang menewaskan ratusan jiwa itu, Pandeglang kembali diguncang gempa bumi bermagnitudo 4,5 pada 15 Agustus 2019.
Dua kejadian alam itu, dikatakannya, mempengaruh tingkat kunjungan wisatawan ke pantai. Sebab wisata pantai di Pandeglang masih menjadi destinasi yang paling banyak dikunjungi. Ia menyebut, jumlah kunjungan baik wisman maupun wisnu pada tahun 2019 hanya mencapai 3 juta.
"Sementara kita lihat data kunjungan yang paling banyak itu ke pantai terutama pantai Carita. Perkiraan masih diangkat 3 juta, kita targetnya sekitar 5 juta lebih untuk tahun ini," katanya.
Menurutnya, para pelaku wisata sangat berharap liburan Natal dan tahun baru lalu dapat meningkatkan jumlah pengunjung. Namun akibat isu badai yang beredar dan bakal menerjang perairan Banten serta kembali erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK), menjadikan wisatawan enggan berlibur. Bahkan, kata dia, para wisatawan sebanyak 60 persen membatalkan booking hotelnya.
"Saat ini kunjungan ke pantai boleh dibilang sangat sedih karena ditargetkan tahun baru dan libur Natal ini sebenarnya mereka berharap banyak kunjungan. Tetapi, ternyata sekitar 60 persen membatalkan kunjungannya. Karena dampak dari berita yang tersebar Dan untuk Tanjung Lesung saja membatalkan sekitar 15 persen dan Carita 60 persen,"ucapnya.
Baca Juga:Erupsi Anak Krakatau, 20 Persen Wisatawan di Pandeglang Batal Booking Hotel
Ketika GAK erupsi, lanjut Rosi, justru wisatawan nusantara tak surut dan tertarik untuk mengunjungi GAK. meski wisatawan dilarang mendekat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan SDM.
- 1
- 2