SuaraBanten.id - Tak bisa bertemu lagi dengan sang istri sempat terbesit di pikiran Agus Kurniawan. Warga Kampung Lebak Kopo, Desa Calungbungur, Kecamatan Maja ini menyangka istrinya hanyut saat banjir bandang terjadi.
Ketika air bercampur lumpur dengan cepatnya masuk ke rumahnya, Agus berusaha menyelamatkan ketiga anaknya pada Rabu (1/1/2020) pagi. Sementara istrinya, menolong kerabat di depan rumah.
"Lihat air sudah semakin tinggi, saya panik dan fokus nyelamatin anak-anak sama keponakan ke tempat orangtua yang lebih tinggi," tutur Agus yang sedang memeriksakan kesehatan anaknya, di posko pengungsi Sajira, Senin (6/1).
Setelah mengevakuasi anak-anaknya, pria yang bekerja sebagai sopir truk ini kemudian mencari istrinya di tengah genangan air yang setiap detik semakin meninggi.
Baca Juga:Guru Korban Banjir Jabodetabek - Lebak Akan Dapat Tunjangan Khusus 3 Bulan
Melihat air yang sudah merendam rumah kerabat yang didatangi istrinya, Agus sempat berpikir istrinya tak selamat terbawa banjir bandang.
"Pikiran saya udah jelek, jangan-jangan istri saya kebawa air soalnya hampir atap rumah kerendam," ucap Agus.
Hampir dua hari mengungsi di rumah orangtuanya, Agus tak bisa melakukan apa-apa untuk memastikan kondisi istrinya lantaran listrik padam dan komunikasi yang terputus. Dia selalu berharap, istrinya masih selamat.
Doa agus terkabul, Jumat (3/1) dini hari, istrinya memberi kabar dalam kondisi selamat dan sehat bersama kakaknya di posko pengungsian.
"Alhamdulillah, jam 01.00 WIB dini hari dia ngasih kabar. Dia selamat dan ngungsi bersama kakak ipar," kata dia.
Baca Juga:Terisolir, Helikopter Antar Bantuan ke Korban Banjir Bandang Lebak Gedong
Agus mengaku sempat tak akan pulang saat malam pergantian tahun lantaran masih ada pekerjaan. Namun, hatinya mendorongnya selalu ingin pulang ke kampung halaman.
- 1
- 2