SuaraBanten.id - Juhed (42), mengaku tidak menyangka telah membuat puluhan warga diduga mengalami keracunan setelah menyantap bubur ayam dagangannya. Ini merupakan kejadian pertama setelah Juhed dagang bubur ayam.
"Sudah delapan tahun (jualan bubur). Tidak pernah ada kejadian, baru kali ini," kata Juhed saat ditemui di rumahnya di Kampung Dayeh Mangsuh, Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (29/12/2019).
Juhed menuturkan, tak ada yang setiap dia berjualan. Menurutnya, sebelum berjualan ke luar kampung, ia mangkal terlebih dulu di kampungnya. Namun tetangganya tak ada satupun yang keracunan.
"Karena sebelum jualan jauh, saya juga jualan di sini lingkungan sendiri, enggak ada yang kena," ujarnya.
Baca Juga:Puluhan Warga Tiga Desa di Pandeglang Keracunan Usai Menyantap Bubur Ayam
Dengan demikian, Juhed merasa janggal dengan kejadian itu, sebab pada Sabtu (28/12) bubur habis terjual.
Ia kemudian menyebut jika ditotal jumlah pembeliannya mencapai 120 orang. Sedangkan berdasarkan data dari Puskesmas Sumur hanya 35 orang mendapatkan perawatan dengan keluhan, pusing mual-mual dan Buang Air Besar (BAB) berlebihan.
"Kalau memang orang yang memakan bubur saya keracunan. Otomatis semua harus kena, tapi itu mah hanya separuh orang. Makanya saya merasa janggal, apakah karena bubur saya atau dari unsur lain saya enggak tahu," ucapnya.
"Kemarin itu habis, terjual semua. Ada 120 orang yang memakan bubur saya," katanya lagi.
Hingga saat ini, Juhed mengaku hanya bisa pasrah setelah dapat kabar puluhan orang dilarikan ke Puskesmas diduga keracunan makanan dan menunggu hasil pemeriksaan dari Dinkes.
Baca Juga:Gara-gara Bubur Ayam, Puluhan Orang dari 3 Desa di Pandeglang Keracunan
Ia berharap para pelanggannya masih bisa percaya jika dagangannya tidak mengandung zat berbahaya karena berjualan bubur adalah satu satunya mata pencaharian Juhed untuk menafkahi keluarganya. Apalagi semua bahan dan bubu ia racik sendiri bersama istri.