Kabur ke Hutan, Bau Pembunuh Gadis Badui Terendus Anjing Pelacak

"Diduga korban dibunuh menggunakan golok milik orang tuanya. Untuk goloknya belum ditemukan (hilang) hanya sarungnya saja yang ditemukan di TKP," katanya.

Agung Sandy Lesmana
Senin, 02 September 2019 | 06:10 WIB
Kabur ke Hutan, Bau Pembunuh Gadis Badui Terendus Anjing Pelacak
Anjing pelacak saat dilibatkan menyusuri jejak pembunuh gadis suku badui luar.(dok. polisi).

SuaraBanten.id - Polisi masih memburu pelaku yang diduga menjadi pembunuh SW, gadis remaja asal Suku Badui yang tewas dalam kondisi telanjang di Kampung Karahkall, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi mengatakan, jejak pelaku terendus anjing pelacak yang dilibatkan saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Diduga, pelaku kabur ke dalam hutan seusai menghabisi nyawa dara berusia 13 tahun tersebut.

"Kami sudah menerjunkan tim khusus pelacak, yaitu tim K 9 unit anjing pelacak milik Ditsamapta Polda Banten, untuk menelusuri dan mengendus jejak pelaku yang diduga lari ke arah hutan," kata Edy, Minggu (01/09/2019).

Petugas saat memburu jejak pembunuh gadis suku badui luar di dalam hutan. (dok polisi).
Petugas saat memburu jejak pembunuh gadis suku badui luar di dalam hutan. (dok polisi).

Pengendusan anjing pelacak berdasarkan sisa bau terduga pelaku dan di sarung golok milik orang tua korban.

Baca Juga:Mayat Telanjang di Saung, Perhiasan Gadis Badui Diduga Ikut Digasak Pelaku

Sedangkan goloknya tidak ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Dugaan pihak kepolisian, golok itu yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.

Pihak kepolisian masih mencari golok tersebut di sekitar lokasi pembunuhan, perkebunan dan menyusuri hutan. Namun belum membuahkan hasil. Jika golok itu ditemukan, maka bisa dilihat sidik jari terduga pelaku.

Polisi saat melakukan olah TKP terkait pembunuhan gadis suku badui luar. (dok. polisi).
Polisi saat melakukan olah TKP terkait pembunuhan gadis suku badui luar. (dok. polisi).

"Diduga korban dibunuh menggunakan golok milik orang tuanya. Untuk goloknya belum ditemukan (hilang) hanya sarungnya saja yang ditemukan di TKP," katanya.

Edi mengakui polisi bekerja ekstra menyelidiki kasus ini. Sebab, polisi memiliki kesulitan mengumpulkan bukti-bukti lantaran tak ada saksi mata serta lokasi yang terisolir karena berada di hutan.

"Kami masih terus melakukan penyelidikan, dan mengejar pelaku. Karena lokasi kejadian yang berada di tengah kebun, dan tidak ada saksi langsung, sehingga pengungkapan ini begitu intensif kami kerjakan," katanya.

Baca Juga:Cewek Tanpa Busana Ditemukan Sudah Jadi Mayat di Kebun Timun

Sebelumnya, SW ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka bacokan di beberapa bagian tubuhnya di sebuah gubuk di Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar, pada Jumat (30/8/2019) petang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini