Diguncang Gempa Besar, Warga Pandeglang Panik Lalu Azan di Masjid

Sahroni mengaku selama hidup dan tinggal di Desa Panjang Jaya baru kali ini merasakan gempa besar

Bangun Santoso
Sabtu, 03 Agustus 2019 | 13:06 WIB
Diguncang Gempa Besar, Warga Pandeglang Panik Lalu Azan di Masjid
Suasana masjid di Desa Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten usai diguncang gempa. (Suara.com/Yandhi Deslatama)

SuaraBanten.id - Sahroni (28), warga kampung Karoyak, Desa Panjang Jaya, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengaku warga di daerahnya tidak pernah mendapatkan sosialisasi ataupun pelatihan tanggap darurat kebencanaan, baik gempa bumi maupun tsunami.

Sehingga, saat lindu melanda kampungnya Jumat (2/8) malam, banyak warga panik kalang kabut.

"Belum pernah ada pelatihan keselamatan sih. Mau dari pemda, BPBD, BNPB juga belum pernah," kata Sahroni, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (03/09/2019).

Ia bercerita, saat gempa mengguncang, Sahroni menggendong anak dan menuntun istrinya keluar dari rumah dan mencari tanah lapang. Saat terjadi gempa bumi dia belum mengetahui ada potensi tsunami.

Baca Juga:Bangunan Rusak Akibat Gempa Banten Terus Bertambah

"Reflek saja keluar rumah sama istri sama anak. Gempa baru pertama kali ini di sini," katanya.

Saat gempa mereda, warga sempat mengumandangkan azan di Masjid Baitul Mukminin di desa setempat. Tujuannya untuk menenangkan masyarakat dan meminta keselamatan.

Iim, warga lainnya mengatakan, kebiasaan warga kampung usai magrib, anak kecil belajar mengaji di rumah guru ngaji. Sedangkan yang beranjak dewasa, mengaji di pondok pesantren.

"Pas lagi ngaji kan gempa, jadi pada keluar anak-anaknya. Udah tenang, dilanjut lagi ngajinya," katanya.

Baca Juga:Update Gempa Banten, 2 Orang Tewas, Pengungsi Sebagian Sudah Pulang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini