Andi Ahmad S
Kamis, 30 Oktober 2025 | 18:52 WIB
Tim Khusus Pelaksana melakukan dekontaminasi terhadap temuan yang tercemar radiasi Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (2/10/2025). [ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nym]
Baca 10 detik
  • Satgas Cs-137 sukses dekontaminasi 22 pabrik tercemar di Cikande, Serang, dan memindahkan 558,8 ton material radioaktif demi melindungi kesehatan publik.

  • Proses dekontaminasi intensif terus berlanjut di zona merah termasuk permukiman; kontaminasi disebabkan penggunaan limbah peleburan logam terkontaminasi sebagai urukan.

  • Lebih dari 36.000 kendaraan telah diperiksa tanpa terdeteksi Cs-137 sejak 17 Oktober 2025, mengindikasikan penurunan penyebaran radioaktif di Cikande.

SuaraBanten.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 (Cs-137) telah mencapai kemajuan signifikan dalam upaya membersihkan paparan radioaktif di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Sebanyak 22 pabrik yang sebelumnya tercemar zat radioaktif kini telah tuntas didekontaminasi, dan total 558,8 ton material terkontaminasi berhasil dipindahkan dari area tersebut.

"Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, kegiatan dekontaminasi di luar pabrik, terutama di zona merah, termasuk permukiman, lapak, dan lahan kosong, secara intensif terus dilakukan oleh Satgas," kata Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang juga Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Satgas Cs-137, Rasio Ridho Sani, Kamis (30/10/2025).

Rasio menjelaskan bahwa kegiatan mitigasi dan dekontaminasi secara intensif terus dilakukan. Sebanyak 22 pabrik yang terdeteksi paparan radiasi Cs-137 telah berhasil melalui proses dekontaminasi oleh Satgas.

Pabrik-pabrik yang telah selesai didekontaminasi oleh KBRN Gegana Polri dengan supervisi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengawasan Tenaga Nuklir (Bapeten) kini dapat segera kembali beroperasi.

Kontaminasi Cesium-137 di zona merah disebabkan oleh penggunaan limbah peleburan logam (*slag*) terkontaminasi radioaktif, yang digunakan masyarakat sebagai material urukan.

Dari 12 lokasi yang teridentifikasi di zona merah, lima lokasi telah berhasil didekontaminasi, sementara tujuh lokasi lainnya masih dalam proses dekontaminasi intensif.

Pembersihan dan pemindahan material uruk terkontaminasi Cesium-137 di zona merah dilakukan oleh tim dari Nubika Zeni TNI-AD dan KBRN Gegana Brimob Polri.

Menurut Rasio Ridho Sani, hingga saat ini material dekontaminasi yang berhasil dipindahkan, baik dari pabrik maupun dari zona merah, mencapai 275,87 meter kubik atau setara dengan 558,8 ton.

Baca Juga: Zona Industri Cikande Hijau Kembali: Satgas Nyatakan 22 Pabrik Bebas Radioaktif 100 Persen

Untuk keamanan, proses dekontaminasi secara ketat mengikuti protokol keamanan radiasi yang dikendalikan oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari BRIN dan Bapeten.

Selain berhasil membersihkan pabrik-pabrik yang terkontaminasi Cs-137, kemajuan penting dalam mitigasi dan penanganan kontaminasi adalah pemeriksaan 36.769 kendaraan dengan menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM) yang dioperasikan oleh BRIN dan KBRN Gegana Brimob Polri.

Sejak 17 Oktober 2025, tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi Cesium-137. Hal itu menunjukkan indikasi penurunan penyebaran radioaktif melalui udara di wilayah Cikande.

"Kemajuan penanganan kontaminasi ini menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah melalui Satgas, kami mengapresiasi dukungan dan kerja sama seluruh pihak, warga serta pihak lainnya, dalam mendukung mitigasi dan percepatan dekontaminasi ini," kata Rasio Ridho Sani. [Antara].

Load More