Muhammad Yunus
Rabu, 08 Oktober 2025 | 15:10 WIB
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kedua kiri) meninjau kendaraan yang terkontaminasi cemaran Cesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (7/10/2025) [Suara.com/ANTARA]
Baca 10 detik
  • Satgas terus melakukan dekontaminasi material sumber paparan radiasi
  • Kejadian cemaran radiasi Ce-137 di Cikande sudah ditetapkan sebagai kejadian khusus
  • Seluruh sumber daya lintas sektor dikerahkan untuk mempercepat pemulihan 

SuaraBanten.id - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan dekontaminasi sudah dilakukan terhadap empat kegiatan usaha di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Dalam pernyataan terkonfirmasi dari Jakarta, Rabu 8 Oktober 2025, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq sebagai ketua Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137.

Menyatakan satgas terus melakukan dekontaminasi material sumber paparan radiasi di lokasi F serta terhadap perusahaan-perusahaan yang terdeteksi terpapar Cs-137.

Dalam dua hari terakhir, tim telah melakukan dekontaminasi empat kegiatan usaha di Kawasan Industri Modern Cikande

"Langkah segera penanganan Cs-137 dilakukan melalui pemetaan paparan berbasis ilmiah menjadi beberapa zona, pengambilan sampel tanah, sampel air, sampel tanaman dengan memperhitungkan arah angin, demografi dan pergerakan masyarakat, melokalisir lokasi terpapar radiasi Cs-137 secara ketat dan memasang tanda bahaya radiasi yang jelas," kata Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq.

Dia memastikan kejadian cemaran radiasi Ce-137 di Cikande sudah ditetapkan sebagai kejadian khusus oleh pemerintah.

Sehingga seluruh sumber daya lintas sektor dikerahkan untuk mempercepat pemulihan dan menjamin keamanan lingkungan serta kesehatan masyarakat.

Untuk memastikan pemetaan kawasan terdampak secara menyeluruh, tim gabungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan KBRN Polri melakukan survei dengan radius 2-5 kilometer dari pusat radiasi.

Menteri Hanif menjelaskan pemetaan dilengkapi dengan pengambilan sampel tanah, air sumur, tanaman, sedimen sungai, dan sedimen danau.

Baca Juga: Kontaminasi Cesium-137 di Cikande, Bagaimana Nasib Warga?

Di Lokasi E, tim telah memasang tanda bahaya radiasi setelah hasil pengukuran menunjukkan laju radiasi lebih dari 500 mikrosievert per jam.

Sebelumnya, dalam peninjauan ke Kawasan Industri Modern Cikande pada Selasa (7/10), Menteri Hanif sudah memastikan pos pemantauan kendaraan keluar-masuk kawasan yang dioperasikan oleh Tim Gegana Brimob sudah bekerja untuk mendeteksi potensi paparan radiasi.

Dalam kunjungan tersebut Menteri Hanif turut menyegel satu lokasi baru yang terdeteksi terpapar Cs-137 serta melakukan sosialisasi kepada warga Desa Nambo Udik, Cikande mengenai bahaya cemaran radioaktif terhadap kesehatan masyarakat.

Load More