- Radiation Portal Monitor (RPM) sebagai bagian dari proses dekontaminasi
- Melakukan pemetaan rinci dan survei terkait potensi radiasi Cesium-137 di wilayah kawasan industri
- Mengintensifkan pengawasan di Kawasan Industri Modern Cikande
SuaraBanten.id - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memastikan mengintensifkan pengawasan di Kawasan Industri Modern Cikande dengan proses pemetaan terus berlangsung.
Untuk memberikan gambaran kondisi cemaran zat radioaktif Cesium-137.
Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Rasio Ridho Sani yang dihubungi ANTARA.
Menyebut progres terus berjalan dalam proses dekontaminasi di wilayah tersebut, dimulai dari pengendalian pergerakan kendaraan yang masuk dalam Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
"Kemudian yang kedua, berkaitan dengan penanganan kontaminasi, saat ini kita terus melakukan pemetaan-pemetaan wilayah-wilayah terkait dengan paparan laju radiasi atau kontaminasi yang ada dengan lebih detail lagi," jelas Rasio yang menjadi Ketua Bidang I Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Sumber Radiasi, Senin 6 Oktober 2025.
Dia menjelaskan bahwa jajaran dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) yang bergabung di Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Sesium-137 (Cs-137) dan Kesehatan Pada Masyarakat Berisiko Terdampak tengah melakukan pemetaan rinci dan survei terkait potensi radiasi Cesium-137 di wilayah kawasan industri tersebut.
Terkait pembatasan pergerakan di kawasan industri tersebut, dia menjelaskan bahwa digunakan Radiation Portal Monitor (RPM) sebagai bagian dari proses dekontaminasi.
"Untuk pengaturan pengendalian kendaraan yang keluar masuk untuk memastikan bahwa kita bisa mengendalikan pergerakan dari material-material tercemar radiasi tercemar Cesium-137," kata Rasio.
Sebelumnya, paparan Cesium-137 dilaporkan dialami oleh produk udang beku PT BMS yang diekspor ke AS, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Baca Juga: Setelah Cesium-137 Ditemukan, Iklim Investasi Banten di Ujung Tanduk?
KLH/BPLH kemudian menyegel PT Peter Metal Technology (PMT) di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang diduga menjadi sumber cemaran radioaktif produk udang beku tersebut.
Pemerintah sudah melakukan upaya dekontaminasi di sejumlah titik, menyiapkan fasilitasi penyimpanan sementara limbah Cesium-137 dan penanganan kesehatan warga.
Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam kesempatan pada Selasa (30/9) memastikan bahwa kasus kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 pada produk udang hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande dan tidak menyebar ke rantai pasok nasional maupun ekspor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Kontaminasi Cesium-137 di Cikande, Bagaimana Nasib Warga?
-
Bukan Darah, Kali di Rawa Buntu Tangsel Tiba-tiba Berwarna Merah Pekat
-
Tamat! 39 Keluarga di Tangerang Langsung Dicoret dari PKH Setelah Kedapatan Main Judi Online
-
Fenomena Baru! 178 Warga Tangerang Resmi Ganti Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan
-
Persita Gebrak Super League! Empat Kemenangan Beruntun Bawa Pendekar Cisadane ke Peringkat 2