-
Wagub Banten menyalahkan kelengahan pemerintah dan deteksi dini lambat atas insiden Cesium-137 di Cikande.
-
Kasus Cesium-137 Cikande berpotensi mengganggu iklim investasi Banten, meski penanganan hukum sudah berjalan.
-
Penanganan kontaminasi Cesium-137 dikoordinasi Bareskrim dan Kemenko Polhukam karena Pemprov Banten kurang pengalaman.
SuaraBanten.id - Kasus penemuan material radioaktif Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.
Wakil Gubernur Banten, A Dimyati Natakusumah, secara blak-blakan menilai insiden ini sebagai bentuk kelengahan pemerintah dalam melakukan deteksi dini terhadap potensi bahaya lingkungan.
"Nah sekarang ada (masalah) lingkungan hidup kan, ada yang terpapar di Cikande. Itu jangan sampai terjadi. Saya sudah sampaikan, kalau ada yang seperti itu lagi, berarti wakil gubernur matanya buta, kupingnya buta, saya yang salah," ujar Dimyati dengan nada tegas di Serang.
Ia mengkritisi keterlambatan respons yang mengakibatkan dampak meluas, bahkan setelah "Amerika menolak udang, setelah Amerika menolak rempah," baru kemudian ditemukan paparan radioaktif.
"Harusnya dari awal sudah deteksi dini. Inilah kecolongan pemerintah. Ada kecolongan pemerintah. Di dalam pemerintahan ada wakil gubernur itu. Lengah, saya katakan lengah," tambahnya, menunjukkan kekecewaan atas penanganan awal.
Sementara itu, Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, menyuarakan kekhawatiran terkait dampak kasus ini terhadap iklim investasi di Banten.
"Kejadian luar biasa di Cikande yang radioaktif sudah ditangani oleh Kementerian LH, Polda Banten, dan Mabes Polri. Kami berharap hal ini tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi dan investasi di Banten, karena ini bagian penting untuk memperkuat pertumbuhan," ujarnya.
Fahmi menekankan pentingnya menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
"Untuk rencana penutupan, dekontaminasi, atau relokasi, saya kira kita menghargai dulu ranah hukum yang sudah dijalankan. Itu sudah cukup baik untuk menjaga investasi," katanya, menyiratkan bahwa keputusan-keputusan besar terkait lokasi harus menunggu hasil investigasi hukum.
Baca Juga: Bukan Cuma Anyer, Ini Bocoran 4 Spot Anti Mainstream Banten yang Rasa Liburannya Beda Jauh!
Gubernur Banten, Andra Soni, mengakui bahwa kasus Cesium-137 ini Tentu berpengaruh langsung terhadap iklim investasi daerah.
"Namun kami berupaya melokalisir dampaknya sambil mencari penyebab mengapa bahan berbahaya ini bisa masuk ke wilayah Banten," tambahnya.
Andra menjelaskan bahwa penanganan kasus ini kini telah ditarik ke tingkat Bareskrim Polri, dengan koordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
"Harapan kami persoalan ini segera ditangani karena kontaminasi Cesium-137 berdampak luas. Pemprov Banten tidak memiliki pengalaman menangani radioaktif, sehingga kami berkoordinasi dengan Brimob dan lembaga terkait lainnya," kata dia. [Antara].
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Anyer, Ini Bocoran 4 Spot Anti Mainstream Banten yang Rasa Liburannya Beda Jauh!
-
Momen Horor Pernikahan di Tangsel: Mobil Klasik Pembawa Pengantin Tiba-tiba Jadi Abu
-
Viral MBG Ditolak! Wali Murid SD 'Anak Pajero' Serang Protes: Kenapa Harus Sekolah Kami?
-
Jejak Rahasia Para Sultan, Menguak Sisi Lain Banten Lama yang Tak Pernah Diajarkan di Sekolah
-
Apa Isi Terornya? Kesal Di-PHK, Eks Karyawan di Serang dan Temannya Nekat Lakukan Ini ke Perusahaan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
-
BRI Tegaskan Kapasitas Pembiayaan Besar dengan Fasilitasi Rp5,2 Triliun bagi SSMS dan Industri Sawit
-
Menko AHY Resmikan Kapal Ro-Ro di KBS, Layani Penyebrangan Cilegon-Lampung
-
Kendalikan KLB Campak, Cakupan ORI Kota Cilegon Lampaui Target Nasional
-
ASRA 2025 Anugerahkan Tiga Penghargaan untuk Laporan Keberlanjutan BRI