-
Menapak Banten ajak siswa telusuri sejarah Kesultanan di Banten Lama lewat jalan kaki
-
Banten Lama Walking Tour tawarkan wisata sejarah, hidupkan jejak kolonialisme dan kejayaan sultan
-
Komunitas Menapak Banten promosikan trip jalan kaki ke situs sejarah Banten Lama untuk generasi muda
SuaraBanten.id - Sebuah komunitas bernama Menapak Banten menghadirkan gagasan segar melalui program Banten Lama Walking Tour. Kegiatan ini dirancang sebagai ajakan untuk menelusuri jejak sejarah era kesultanan saat penjajahan kolonialisme di Kawasan Banten Lama dengan cara berkeliling jalan kaki.
Pada Rabu (1/10/2025) kemarin, mereka pun berkesempatan mengajak sejumlah siswa-siswi dari SMAN 2 Kota Serang untuk berkeliling dan berjalan kaki di areal Kawasan Banten Lama untuk melihat langsung tempat-tempat bersejarah era kejayaan Kesultanan Banten.
Salah satu penggagas Menapak Banten Wahyu Arya mengungkapkan, Kota Serang menyimpan banyak peninggalan bernilai sejarah tinggi yang kerap terlewatkan masyarakat, terutama di Kawasan Banten Lama sebagai pusat pemerintahan para sultan saat itu.
“Setelah dikulik, Banten, terutama Kota Serang itu luar biasa. Tidak saja museum, tetapi juga banyak peninggalan bersejarah yang sering kita lewati begitu saja. Bahkan Kawasan Banten Lama pun punya sejarah menarik yang perlu diketahui bersama,” ucap Wahyu saat ditemui di Kawasan Banten Lama, Rabu (1/10/2025).
Disampaikan Wahyu, Kawasan Banten Lama pernah menjadi pusat perdagangan para pedagang dari mancanegara sebelum dibukanya Selat Malaka. Pemilihan Banten Lama kala itu bukan tanpa alasan, sebab kondisi alam dan letaknya yang strategis dianggap mendukung bagi para pedagang tersebut untuk bersandar di wilayah Nusantara.
Oleh sebab itu, lanjut Wahyu, melalui kegiatan Menapak Banten bertajuk Banten Lama Walking Tour, para peserta nantinya diajak menyusuri titik-titik penting sejarah, mulai dari Museum Kepurbakalaan, Keratos Surosowan, Benteng Spelwijk, Vihara Avalokitesvara dan beberapa tempat penting lainnya.
"Kami hanya ingin menghidupkan kembali jejak sejarah itu dengan cara sederhana, berjalan kaki, agar lebih dekat dan terasa nyata. Kami juga ingin menunjukkan sisi lain dari Kawasan Banten Lama, selain bisa berwisata religi, tentu ada opsi lan yaitu wisata sejarah, dan itu yang kami tawarkan," terangnya.
Salah seorang anggota Menapak Banten lainnya, Ken Supriyono menambahkan, pembelajaran sejarah merupakan salah satu sarana strategirs dalam pewarisan nilai-nilai luhur bangsa bagi para generasi muda, terutama peserta didik di sekolah generasi bangsa.
Oleh karena itu, diakui Ken Supriyono, pihaknya membuka trip wisata dengan berjalan kaki ke beberapa tempat bersejarah di Kawasan Banten Lama bagi para pelajar hingga masyarakat umum.
Baca Juga: Apa Isi Terornya? Kesal Di-PHK, Eks Karyawan di Serang dan Temannya Nekat Lakukan Ini ke Perusahaan
"Kegiatan walking tour di Kawasan Banten Lama ini untuk mengajak bersama-sama belajar bagaimana era kejayaan Kesultanan Banten. Jadi kami mencoba membuat trip ini agar mereka yang ingin tahu soal sejarah Banten bisa lebih mudah dan ga bingung harus kemana dulu pas datang ke Kawasan Banten Lama," ungkapnya.
"Saat ini kita masih sharing kegiatan kita, dan alhamdulillah sudah ada beberapa yang berminat. Dan rencananya ke depan kita coba buka open trip bagi yang penasaran dengan sejarah plus bisa ketemu orang baru yang sama-sama tertarik dengan sejarah," imbuh Ken Supriyono.
Kontributor : Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
Apa Isi Terornya? Kesal Di-PHK, Eks Karyawan di Serang dan Temannya Nekat Lakukan Ini ke Perusahaan
-
Skandal Sampah Banten Guncang Tipikor, Eks Kepala DLH Didakwa Rampok Uang Negara Rp21,6 Miliar
-
Skala Bahaya Meluas! Ada Temuan 10 Titik Cemaran Radioaktif Cesium-137 di Cikande Serang
-
APBD Banten Minus Rp700 Miliar, Dede Rohana Soroti Membengkaknya 'Belanja Pegawai'
-
Sidang Perdana Kasus Pagar Laut Tangerang: 4 Terdakwa 'Main' Sertifikat Tanah dengan Uang Pelicin
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Jejak Rahasia Para Sultan, Menguak Sisi Lain Banten Lama yang Tak Pernah Diajarkan di Sekolah
-
Apa Isi Terornya? Kesal Di-PHK, Eks Karyawan di Serang dan Temannya Nekat Lakukan Ini ke Perusahaan
-
Stop Bayar Jutaan! Serum Anti Bisa Ular Gratis Kini Tersedia di Puskesmas Badui
-
Apa Itu Scrap Besi? Kenapa Mengandung Bahan Radioaktif Cesium-137
-
Panik dan Khilaf! Ibu Muda yang Buang Bayi di Cipete Utara Ungkap Motif Mengejutkan