Andi Ahmad S
Kamis, 02 Oktober 2025 | 14:25 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir (pexels/Rene Terp)
Baca 10 detik
  • Bayi ditemukan di saluran air Cipete Utara (22/9/2025); ibu diamankan, motif disebut khilaf dan panik.

  • Ibu TS melahirkan sendirian dan panik, membuatnya reflek membuang bayinya; kini berstatus tersangka.

  • Bayi mungil ditemukan sehat, dirawat, dan kini dititipkan ke Panti Dinas Sosial Balita DKI Jakarta.

SuaraBanten.id - Jakarta Selatan digegerkan dengan sebuah insiden pilu yang melibatkan seorang ibu muda dan bayinya.

Pada Senin, 22 September 2025, sebuah penemuan bayi perempuan di saluran air kawasan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru.
Sontak hal itu memicu kegaduhan dan keprihatinan mendalam di masyarakat setempat.

Kasus ini dengan cepat ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan, yang kini telah mengamankan sang ibu kandung dan mengungkap motif di balik tindakan tragis tersebut.

Warga Cipete Utara dikejutkan pada Senin, 22 September 2025, pukul 05.30 WIB, ketika seorang bayi perempuan ditemukan di saluran air di Jalan Kirai RT 010/RW 01.

Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh saksi berinisial S, penjaga kosan, yang menerima informasi terkait insiden tersebut.

Kecurigaan langsung mengarah pada indekos tempat bayi itu diduga dibuang dari lantai dua bagian belakang.

Saksi S juga menemukan tangga dengan bercak darah yang tersebar di tembok belakang kos, menjadi petunjuk penting bagi kepolisian.

Setelah laporan penemuan bayi diterima, kepolisian segera mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

"Alhamdulillah, bayi dalam keadaan sehat, hanya saja masih diperlukan observasi dan pengawasan dari dokter untuk lebih lanjut," ujar Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jakarta Selatan AKP Citra Ayu.

Baca Juga: Mardiono Gagal Bawa PPP Tangsel ke Senayan, Pengurus Lokal Solid Dukung Agus Suparmanto

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan bahwa motif di balik tindakan TS adalah khilaf atau kepanikan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jakarta Selatan AKP Citra Ayu dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis.

"Kalau motif khilaf. Jadi yang bersangkutan ini panik karena memang tidak ada yang tahu selain dirinya sendiri," kata AKP Citra Ayu.

Ia menjelaskan bahwa kejadian berlangsung pada pagi hari saat TS melahirkan.

"Jadi kejadian ternyata pagi-pagi mules keluar (bayi), ya dia reflek, lepas, kemudian dibuang," tuturnya.

Kondisi TS yang melahirkan sendiri di dalam indekos dan belum bersuami menambah kompleksitas kasus ini, menunjukkan bahwa ia berada dalam tekanan besar dan mungkin tidak memiliki dukungan yang memadai.

Load More