SuaraBanten.id - Di balik megahnya proyek strategis nasional dan citra Banten sebagai gerbang ekonomi Jawa, tersembunyi realitas yang lebih kelam.
Ratusan ribu warganya masih hidup di kawasan kumuh yang jauh dari kata layak. Pemerintah Provinsi Banten pun kini dihadapkan pada pekerjaan rumah raksasa untuk mengatasi ketimpangan ini.
Berdasarkan data resmi dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Banten, total ada 483.875 jiwa yang mendiami area-area ini. Angka ini menjadi pengingat bahwa pembangunan belum merata.
Penasaran daerah mana saja yang menjadi kantong kawasan kumuh terbesar di Tanah Jawara? Berikut adalah daftar peringkatnya, dari yang terluas hingga yang terkecil.
1. Juara Bertahan: Kabupaten Lebak (1.233,98 Hektare)
Tak bisa dipungkiri, Lebak menjadi sorotan utama. Dengan luasan mencapai 1.233,98 hektare, wilayah ini menyumbang hampir setengah dari total kawasan kumuh di Banten. Angka ini menjadikan penanganan di Banten Selatan, khususnya Lebak, sebagai prioritas nomor satu Pemprov Banten.
2. 'Runner-up' di Lingkar Jakarta: Kabupaten Tangerang (845,56 Hektare)
Ironis. Meski berada di lingkar ibu kota dan menjadi rumah bagi banyak kawasan industri serta perumahan modern, Kabupaten Tangerang menempati posisi kedua dengan 845,56 hektare kawasan kumuh.
Ini menunjukkan bahwa kemajuan ekonomi tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas hidup warganya.
Baca Juga: Mengurai Benang Kusut Kawasan Kumuh Banten Selatan, Lebak Jadi Fokus Utama Andra Soni dan Dimyati
3. Ibu Kota Provinsi yang Terluka: Kabupaten Serang (252,75 Hektare)
Sebagai wilayah yang mengelilingi ibu kota provinsi, Kabupaten Serang juga memiliki masalah permukiman yang signifikan.
Dengan luas 252,75 hektare, tantangan penataan di wilayah ini tak bisa dianggap remeh, terutama di titik-titik penyangga pusat pemerintahan dan industri.
4. Ujung Barat yang Perlu Perhatian: Kabupaten Pandeglang (110,69 Hektare)
Bersama Lebak, Pandeglang menjadi representasi wilayah selatan yang masih tertinggal. Kawasan kumuh seluas 110,69 hektare menjadi bukti bahwa potensi pariwisata besar di Pandeglang belum sepenuhnya mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat lokal.
5. Wajah Pusat Pemerintahan: Kota Serang (71,48 Hektare)
Berita Terkait
-
Mengurai Benang Kusut Kawasan Kumuh Banten Selatan, Lebak Jadi Fokus Utama Andra Soni dan Dimyati
-
Investasi di Banten Peringkat 5 Nasional, Tembus Rp60,7 Triliun, Serap 110 Ribu Tenaga Kerja
-
Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka
-
Istri Bos Pabrik Narkoba Serang Minta Ampun ke Presiden Prabowo Meski Vonis Belum Final
-
Bos Pabrik Pil PCC Divonis Mati, Istri dan Anak Dihukum Puluhan Tahun
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Fenomena Baru! 178 Warga Tangerang Resmi Ganti Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan
-
Persita Gebrak Super League! Empat Kemenangan Beruntun Bawa Pendekar Cisadane ke Peringkat 2
-
Setelah Cesium-137 Ditemukan, Iklim Investasi Banten di Ujung Tanduk?
-
BRI Dukung Indonesia Mendunia Lewat Ajang Balap Motor Bergengsi MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner DBFOODS untuk Perkuat Branding hingga Pasar Global