SuaraBanten.id - Sebuah langkah hukum yang sangat tidak biasa datang dari balik jeruji besi Rutan Kelas IIB Serang. Reni Maria Anggraeni, istri dari gembong pabrik pil PCC yang divonis 17 tahun penjara, secara resmi mengajukan permohonan amnesti atau pengampunan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Manuver ini sontak menjadi sorotan, bukan hanya karena statusnya sebagai bagian dari sindikat narkoba keluarga, tetapi karena permohonan ini dilayangkan di tengah proses hukum yang masih aktif berjalan.
Vonisnya di Pengadilan Negeri (PN) Serang bahkan belum berkekuatan hukum tetap (inkrah), sebab Reni sendiri tengah menempuh jalur banding ke Pengadilan Tinggi (PT). Langkah ini pun memicu pertanyaan besar strategi apa yang sedang dimainkan?
Pengajuan amnesti di saat proses banding sedang berjalan diakui oleh kuasa hukum Reni, Deswandi. Menurutnya, ini adalah salah satu dari sekian banyak upaya yang akan mereka tempuh untuk mencari keadilan bagi kliennya, meskipun terlihat melompati prosedur hukum yang normal.
"Namanya upaya kan," kata Deswandi singkat saat dikonfirmasi pada Jumat (15/8/2025).
Deswandi secara tegas menyatakan tidak sepakat dengan vonis 17 tahun yang dijatuhkan hakim. Argumen utamanya adalah kliennya tidak terlibat secara aktif dalam operasional bisnis haram suaminya.
Ia mengklaim, fakta persidangan telah mengungkap bahwa sumber pendanaan utama untuk produksi pil PCC berasal murni dari sang suami, Benny Setiawan.
"Ini posisinya ada beberapa yang enggak bisa dibicarakan di sini ya, tapi banyak unsur yang dipaksakan dan ini butuh keadilan," ungkapnya.
Meskipun pihak Reni merasa ada yang dipaksakan, putusan Majelis Hakim PN Serang pada 4 Juli 2025 lalu sebenarnya jauh lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). JPU dari Kejari Serang sebelumnya menuntut Reni Maria Anggraeni dihukum penjara seumur hidup.
Baca Juga: Vonis Mati Suami, Istri Pemilik Pabrik PCC Serang Minta Amnesti Presiden!
Hakim menyatakan Reni terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Pasal ini berkaitan dengan kepemilikan dan permufakatan jahat dalam tindak pidana narkotika, menunjukkan bahwa hakim meyakini Reni memiliki peran dan pengetahuan dalam bisnis tersebut.
Kasus ini menjadi semakin tragis karena melibatkan satu keluarga inti. Reni bukan satu-satunya anggota keluarga yang menerima hukuman berat.
Benny Setiawan (Suami): Sebagai otak dan pemilik pabrik, ia divonis hukuman mati.
Andrei Fathur Rohman (Anak): Putra mereka juga terseret dalam lingkaran setan ini dan divonis sama seperti ibunya, 17 tahun penjara ditambah denda Rp 1 miliar subsider dua tahun kurungan.
Fakta ini melukiskan gambaran sebuah "kerajaan narkoba" keluarga yang kini runtuh, dengan setiap anggota menerima konsekuensi hukum yang sangat berat.
Berita Terkait
-
Vonis Mati Suami, Istri Pemilik Pabrik PCC Serang Minta Amnesti Presiden!
-
Bos Pabrik Pil PCC Divonis Mati, Istri dan Anak Dihukum Puluhan Tahun
-
Ketukan Palu Hakim Vonis Mati Terdakwa Mutilasi Serang, Keluarga Korban Puas
-
3 Fakta Miris Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' Demi Cabuli Anak Tiri
-
Miris! Ayah di Serang Nyamar Jadi 'Bos Mafia' untuk Cabuli Anak Tiri Melalui Aplikasi Online
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Lewat CSR, ASG Perkuat Infrastruktur Kesehatan Kota Serang dengan Enam Ambulans
-
Jejak 37 Pahlawan Muda di Lengkong: Mensos Gus Ipul Ungkap 2 Kunci Penting Karakter Bangsa
-
BRIVolution BRI Perkuat Ekosistem Digital dan Dorong Dana Murah Berkelanjutan
-
Diam-diam Pemprov Banten Beri 'Privilese' Truk Kecil Keluar dari Kepgub, Apa Alasannya?
-
Gizi Siswa Terancam? Penyaluran MBG di Pandeglang Disetop, BGN Ungkap Alasan Mengejutkan