SuaraBanten.id - Di tengah gemerlap pembangunan perkotaan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kini mengarahkan fokusnya ke wilayah selatan.
Sebuah ironi terungkap dari data resmi Banten Selatan, khususnya Kabupaten Lebak, menjadi juara dalam hal luasan kawasan kumuh.
Fakta ini mendorong Pemprov untuk memprioritaskan penanganan masalah ketimpangan dan peningkatan kualitas hidup warga di sana.
Fokus ini bukan tanpa alasan. Data mencengangkan menunjukkan Kabupaten Lebak menyumbang luasan kawasan kumuh terbesar di seluruh provinsi, yakni 1.233,98 hektare.
Angka ini setara dengan hampir setengah dari total area kumuh yang menjadi kewenangan Pemprov Banten.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Banten, Rachmat Rogianto, menyatakan bahwa langkah penanganan telah dilakukan secara bertahap dan bahkan melampaui ekspektasi awal.
“Pada 2025, kami telah menangani penataan 400 hektare kawasan kumuh, melebihi target semula yang hanya 100 hektare,” kata Rachmat dilansir dari Antara.
Masalah permukiman kumuh tidak hanya terjadi di Lebak. Data dari DPRKP Banten memetakan sebaran wilayah lain yang juga menjadi perhatian serius, dengan total 483.875 jiwa yang tinggal di kawasan tersebut di seluruh Banten.
Berikut rinciannya:
Baca Juga: Dari Monumen Rp874 Miliar, BIS Kini Dipuji Bintang Timnas: Rumput dan Locker Room Kelas Dunia
- Kabupaten Lebak: 1.233,98 hektare
- Kabupaten Tangerang: 845,56 hektare
- Kabupaten Serang: 252,75 hektare
- Kabupaten Pandeglang: 110,69 hektare
- Kota Serang: 71,48 hektare
- Kota Cilegon: 22,41 hektare
- Kota Tangerang Selatan: 8,68 hektare
Menurut Rachmat, penanganan tidak bisa dilakukan secara parsial. Strategi yang diterapkan mencakup penataan fisik lingkungan, perbaikan infrastruktur dasar, serta penyediaan fasilitas pendukung yang layak.
“Ada tujuh faktor yang menyebabkan kawasan kumuh, seperti kepadatan penduduk, ketidakberaturan bangunan, hingga drainase yang buruk. Semuanya harus diatasi secara bersamaan,” ujarnya.
Lebih dari sekadar perbaikan bangunan, Pemprov Banten melihat penataan kawasan kumuh sebagai program multidimensional.
Sekretaris DPRKP Banten, Rinto Yuwono, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian integral dari visi Gubernur Andra Soni dan Wakil Gubernur Ahmad Dimyati Natakusumah untuk mewujudkan “Banten Maju, Adil, Merata dan Tidak Korupsi”.
“Kita sudah melakukan penataan di Pandeglang dan Lebak, tapi ini harus dikerjakan bersama-sama dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota, dan masyarakat,” kata Rinto.
Menurutnya, solusi jangka panjang harus menyentuh akar masalah kualitas lingkungan dan pemberdayaan ekonomi warga. Tanpa adanya perbaikan di dua sektor ini, masalah kumuh berpotensi akan terus berulang.
Tag
Berita Terkait
-
Dari Monumen Rp874 Miliar, BIS Kini Dipuji Bintang Timnas: Rumput dan Locker Room Kelas Dunia
-
Cerita Jembatan di Maja Lebak yang 3 Kali Roboh dan Dibangun Swadaya oleh Warga
-
'Tangan Besi' Wagub Banten, Janjikan Kesejahteraan, tapi Ancam Pecat PPPK yang Berani Demo
-
Gubernur Banten Bakal Temui Pramono Anung, Bahas Permasalahan Kali Angke
-
Pembangunan Flyover Terondol Masuk di RPJMD Provinsi Banten, Jadi Program Prioritas
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Fakta Mengejutkan! Lebih dari 400 Kasus HIV/AIDS Serang, Mayoritas Disumbang Kaum Gay?
-
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
-
BRI Tegaskan Kapasitas Pembiayaan Besar dengan Fasilitasi Rp5,2 Triliun bagi SSMS dan Industri Sawit
-
Menko AHY Resmikan Kapal Ro-Ro di KBS, Layani Penyebrangan Cilegon-Lampung
-
Kendalikan KLB Campak, Cakupan ORI Kota Cilegon Lampaui Target Nasional