SuaraBanten.id - Pemandangan tak biasa terlihat di Pangkalan Pendaratan Ikan (TPI) Tanjung Panto, Kabupaten Lebak. Deretan perahu nelayan yang biasanya sibuk melaut kini hanya tertambat di tepian, diayun-ayunkan oleh ombak yang kian ganas.
Bukan karena malas, para pencari nafkah di lautan ini terpaksa 'libur' massal demi menyelamatkan nyawa dari ancaman gelombang tinggi yang berpotensi melanda. Siperkirakan gelombang 4 meter bakal menerjang perairan Banten Selatan tepatnya Lebak.
Keputusan pahit ini diambil setelah cuaca di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia semakin tidak bersahabat dalam beberapa hari terakhir.
Tiupan angin kencang disertai gulungan ombak yang tinggi membuat nyali para nelayan ciut untuk menantang maut.
Dudung (55), seorang nelayan berpengalaman di TPI Tanjung Panto, Kecamatan Wanasalam, hanya bisa pasrah melihat kondisi laut yang sedang mengamuk.
Baginya dan rekan-rekannya, keselamatan adalah yang utama, meski itu berarti dapur terancam tak ngebul. "Kami sudah tiga hari terakhir ini tidak melaut karena cuaca buruk itu," katanya dilasir dari ANTARA, Senin 4 Agustus 2025.
Kekhawatiran para nelayan ini bukanlah tanpa dasar. Peringatan keras telah dikeluarkan oleh berbagai pihak berwenang, menyusul adanya insiden yang hampir merenggut nyawa.
Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak mengonfirmasi bahwa bahaya tersebut nyata dan sudah memakan korban.
"Kami menerima laporan, Sabtu (2/3) sore sebuah perahu nelayan terbalik akibat diterjang gelombang tinggi, namun beruntung selamat," kata Ketua Balawista Kabupaten Lebak Erwin Komara Sukma saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Lebak, Minggu.
Baca Juga: Dalih Tokoh Publik di Lebak Pakai Sabu Selama4 Tahun: Untuk Obati Asam Urat
Kejadian tersebut menjadi pengingat serius bagi siapa pun yang nekat beraktivitas di laut saat ini.
Balawista secara aktif mengimbau para nelayan untuk waspada penuh karena tinggi gelombang empat meter bukanlah ancaman main-main.
Peringatan ini diperkuat oleh data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan rilis BMKG tanggal 3 Agustus 2025 ketinggian gelombang di perairan selatan Banten meliputi Lebak juga Selat Sunda bagian barat Pandeglang serta Samudra Hindia berpeluang 2,5 meter sampai 4.0 meter, katanya.
Kondisi ini membuat seluruh aktivitas pelayaran, terutama untuk perahu nelayan kecil dan kapal tongkang, menjadi sangat berisiko.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, menegaskan bahwa peringatan telah disebar ke seluruh lapisan masyarakat yang terdampak.
Pihaknya juga melarang warga setempat dan wisatawan untuk melakukan aktivitas di sekitar pantai karena risiko terseret gelombang tinggi sangat besar.
"Kami sudah menyampaikan tinggi gelombang itu kepada nelayan, masyarakat pesisir dan pengusaha tempat wisata," katanya menjelaskan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Dalih Tokoh Publik di Lebak Pakai Sabu Selama4 Tahun: Untuk Obati Asam Urat
-
Cerita Jembatan di Maja Lebak yang 3 Kali Roboh dan Dibangun Swadaya oleh Warga
-
Penambang Batubara di Lebak Tewas, Bahaya Tambang Ilegal Disorot
-
Kemenag Lebak Bakal Bongkar Akar Masalah Duel Gladiator Siswa MAN vs SMKN 1 Kalanganyar
-
Duel Gladiator Pelajar Gegerkan Lebak, Pihak Sekolah Duga Alumni Jadi Dalangnya
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
Terkini
-
Pesta Miras Berujung Maut, Dua Pelajar SMP Pukuli Korban Hingga Ditemukan Tewas di Sungai
-
Jendral Bintang Tiga dan Wali Kota Cilegon Turun Tangan Kibarkan Bendera di Laut Merak
-
Dapur Nelayan Lebak Terancam Tak Ngebul, Tak Melaut Hindari Amukan Gelombang 4 Meter
-
Krakatau Steel Group Dukung Ketahanan Pangan Pesantren di Cilegon
-
Dalih Tokoh Publik di Lebak Pakai Sabu Selama4 Tahun: Untuk Obati Asam Urat