Hairul Alwan
Rabu, 30 Juli 2025 | 17:11 WIB
Tangkapan layar tawuran di Kabupaten Lebak ala duel gladiator viral di media sosial. [IST/Bantennews]

SuaraBanten.id - Jagat maya dihebohkan dengan sebuah video viral yang mempertontonkan aksi tawuran layaknya duel gladiator antar pelajar di Kabupaten Lebak, Banten.

Dalam rekaman berdurasi 52 detik itu, dua kelompok siswa dari SMKN 1 Karanganyar dan MAN Lebak terlibat dalam duel satu lawan satu ala gladiator di sebuah lahan kosong di Kecamatan Rangkasbitung.

Namun, di balik aksi nekat para siswa ini, pihak sekolah mencium adanya peran alumni sebagai "dalang" atau provokator.

Insiden yang terekam dalam video tersebut memperlihatkan bagaimana para pelajar saling baku hantam tanpa ampun, sementara rekan-rekannya yang lain menonton dan merekam.

Aksi ini menjadi puncak dari perseteruan yang diduga telah terorganisir, bukan sekadar perkelahian spontan.

Pihak SMKN 1 Kalanganyar, salah satu sekolah yang siswanya terlibat, akhirnya buka suara.

Ilustrasi tawuran/penganiayaan (Pixabay)

Bagian Kesiswaan, Yanti, membenarkan bahwa para pelaku dalam video viral tersebut adalah anak didik mereka.

Ia juga mengonfirmasi bahwa duel tersebut hanyalah pemicu dari aksi kekerasan yang lebih besar.

“Benar, kejadiannya itu pada hari Senin tanggal 21 Juli 2025, terus pada hari Rabu nya siswa tersebut terlibat tawuran dengan sekolah lain,” kata Yanti saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga: Viral Duel Gladiator Pelajar di Lebak, 11 Siswa SMK Negeri 1 Kalanganyar dan MAN Lebak Diamankan

Setelah video tersebut menyebar luas dan menimbulkan keresahan, pihak sekolah langsung bergerak cepat.

Kepala Sekolah memanggil para siswa yang teridentifikasi dalam rekaman untuk dimintai keterangan.

Dari hasil pendalaman internal, mengerucut pada 11 nama siswa yang terlibat aktif.

Dari sinilah kecurigaan adanya campur tangan pihak luar, terutama alumni, mulai menguat.

“Kami menduga bahwa kesebelas siswa yang ikut duel dan tawuran tersebut diduga telah diajak oleh alumni dan mungkin sama siswa eks SMK Negeri 1 Kalanganyar,” ujarnya.

Dugaan ini mengindikasikan bahwa aksi kekerasan tersebut bukanlah murni inisiatif para siswa yang masih aktif, melainkan ada unsur ajakan, provokasi, atau bahkan paksaan dari para senior mereka yang sudah lulus.

Fenomena ini seringkali menjadi akar dari "tradisi" tawuran yang sulit diputus antar sekolah. Kasus ini pun telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Yanti mengonfirmasi bahwa para siswa yang terlibat telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Lebak.

“Kemarin ada 11 siswa dari SMKN 1 Karanganyar dan siswa MAN telah diamankan oleh Polres Lebak, tapi semalam juga sih udah dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing,” Imbuhnya.

Meski telah dikembalikan kepada orang tua, proses hukum dan pembinaan tidak berhenti. Pihak sekolah menegaskan akan mengambil langkah serius untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Mereka berencana melibatkan aparat keamanan untuk memberikan pembinaan secara intensif kepada para pelaku.

“Kita akan lakukan pembinaan kepada siswa pelaku duel gladiator tersebut agar bisa kembali menjadi anak yang baik,” ucapnya.

Langkah pembinaan ini akan didampingi langsung oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat, dengan harapan dapat memberikan efek jera dan memutus mata rantai kekerasan yang kerap diwariskan oleh para alumni kepada juniornya.

Load More