SuaraBanten.id - Di balik narasi positif pertumbuhan industri dan inflasi yang terkendali, Provinsi Banten masih menyimpan realitas pahit. Laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap sebuah ironi.
Meski angka kemiskinan Banten menunjukkan penurunan tipis, Banten masih kokoh bertengger di peringkat delapan sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di seluruh Indonesia.
Dengan 772,78 ribu jiwa yang hidup di bawah garis kemiskinan, penurunan sebesar 0,07 persen terasa belum signifikan untuk mengubah potret suram kesejahteraan di wilayah yang dijuluki Tanah Jawara ini.
Warga miskin di Banten pada Maret 2025 berarti hidup dengan pengeluaran di bawah Rp684.232 per orang per bulan, atau sekitar Rp22.800 per hari.
Angka ini menjadi Garis Kemiskinan yang ditetapkan BPS, sebuah batas tipis antara cukup dan kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup paling mendasar.
Dengan rata-rata satu rumah tangga miskin memiliki 5,22 anggota keluarga, maka keluarga harus bisa bertahan hidup dengan pendapatan di bawah Rp3,57 juta per bulan.
Menurut Ketua Tim Kerja Statistik BPS Banten, Adam Sofian, standar ini dihitung dari kebutuhan kalori dan kebutuhan non-makanan.
“Garis kemiskinan untuk kebutuhan makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan, setara 2.100 kalori per kapita per hari pada 52 jenis komoditi,” kata Adam dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Sabtu 26 Juli 2025.
Fakta yang lebih dalam terungkap saat melihat komposisi pengeluaran. Ternyata, kebutuhan pangan masih menjadi penyumbang terbesar garis kemiskinan.
Baca Juga: Intip Kondisi Land Cruiser Bekas Ratu Atut, Kilometer Rendah, Interior 'Masih Jos'
“Peran komoditas pangan mencapai 73,01 persen dalam angka garis kemiskinan. Jenis komoditas makanan itu antara lain, beras, telur ayam ras, rokok filter, dan kopi bubuk instan,” katanya.
“Sedangkan komoditas bukan makanan antara lain: perumahan, bensin, pendidikan, listrik, serta perlengkapan mandi,” Imbuh Adam Sofian.
Kehadiran rokok filter sebagai salah satu komoditas penyumbang kemiskinan menjadi ironi tersendiri di tengah perjuangan memenuhi kebutuhan pokok.
Data BPS juga menunjukkan sebuah anomali yang mengkhawatirkan. Saat pemerintah daerah merayakan penurunan jumlah penduduk miskin secara keseluruhan, wilayah perkotaan justru mengalami tren sebaliknya. Angka kemiskinan di kota-kota Banten justru mengalami kenaikan.
“Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2025 sebesar 5,58 persen. Dibanding September 2024, jumlah penduduk miskin Maret 2025 perkotaan naik sebanyak 21,4 ribu orang,” ucap Adam.
Fenomena ini kontras dengan kondisi di pedesaan, di mana jumlah penduduk miskin berhasil ditekan hingga turun sebanyak 26,1 ribu orang dalam periode yang sama.
Berita Terkait
-
Intip Kondisi Land Cruiser Bekas Ratu Atut, Kilometer Rendah, Interior 'Masih Jos'
-
Kekerasan Seksual di Kota Tangerang Tertinggi di Banten, Pelaku Didominasi Orang Terdekat
-
Gubernur Banten Bakal Temui Pramono Anung, Bahas Permasalahan Kali Angke
-
Pemprov Banten Lelang Kendaraan Dinas, Mobil Ratu Atut Chosiah Dilelang Rp628 Juta
-
Pembangunan Flyover Terondol Masuk di RPJMD Provinsi Banten, Jadi Program Prioritas
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
5 Hari Hilang, Penumpang KMP Dorothy Ditemukan Tak Bernyawa di Pulau Sangiang
-
4 Spot Wisata Hype di Tangerang Selatan Buat Gen Z Healing Tipis-Tipis Akhir Tahun
-
Kisah Di Balik Tanggul dan Turap: Upaya Sunyi Menjaga Pesisir Tangerang
-
Anak Krakatau Status Waspada dan Cuaca Ekstrem Mengintai, Polda Ingatkan Zona Merah 2 KM
-
214 Koperasi Merah Putih di Tangerang Dapat Bantuan Rp21,4 Miliar, Ini Kata Gubernur Banten