Hairul Alwan
Sabtu, 26 Juli 2025 | 10:12 WIB
Ilustrasi kemiskinan- Angka kemiskinan Banten menunjukkan penurunan tipis namun tetap berada di urutan ke-8 se-Indonesia. [Suara.com/ANTARA]

Kenaikan angka kemiskinan di pusat-pusat ekonomi ini menjadi sinyal bahwa geliat industri belum sepenuhnya mampu mengangkat kesejahteraan semua warganya.

Secara historis, BPS mencatat bahwa tren penurunan angka kemiskinan di Banten memang terus terjadi pasca pandemi Covid-19.

Angka kemiskinan berhasil ditekan dari 6,24 persen pada September 2022 menjadi 5,63 persen pada Maret 2025. Penurunan ini didorong oleh beberapa faktor positif, seperti menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 0,38 persen poin, inflasi tahunan yang terkendali di angka 0,70 persen, serta tumbuhnya konsumsi rumah tangga dan sektor industri pengolahan.

Namun, semua data positif ini seakan belum cukup kuat untuk mendongkrak posisi Banten dari papan bawah tingkat kemiskinan nasional.

Status sebagai peringkat ke-8 termiskin menunjukkan bahwa provinsi lain bergerak lebih cepat dalam pengentasan kemiskinan, meninggalkan Banten dengan pekerjaan rumah yang masih sangat besar untuk menyejahterakan ratusan ribu warganya yang masih terhimpit kesulitan ekonomi.

Load More