Hairul Alwan
Kamis, 17 Juli 2025 | 23:59 WIB
Alat berat tengah membongkar salah satu kios di Stadion Ciceri. [Ade/BantenNews]

SuaraBanten.id - Pembongkaran kios di kawasan Stadion Ciceri oleh Pemkot Serang kembali memantik kekecewaan para pedagang, Kamis (17/7/2025). Sejumlah lapak yang selama ini menjadi tempat berjualan puluhan pedagang dibongkar dalam rangka program revitalisasi yang dijadwalkan berlangsung selama dua bulan ke depan.

Meski Pemkot beralasan revitalisasi dilakukan untuk penataan agar lebih tertib, namun bagi para pedagang, pembongkaran ini justru menambah beban hidup. Pasalnya, mereka merasa dipindah-pindah tanpa kepastian dan kejelasan nasib.

“Saya bingung harus bagaimana. Anak saya masih kuliah semester tiga, baru saja ditinggal suami. Sekarang lapak dibongkar tanpa kompensasi. Padahal ini belum lima tahun sudah dibongkar lagi,” keluh Yani, salah satu pedagang yang kiosnya ikut dibongkar.

Yani menuturkan, dulu para pedagang dipindahkan dari depan stadion ke dalam atas arahan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Serang, dengan janji bahwa lokasi baru tidak akan dibongkar lagi.

“Kami bayar sampai Rp12 juta untuk kontrak lima tahun. Tapi baru dua tahun sudah dibongkar. Dulu Dispora yang minta kami pindah, sekarang Dispora juga yang hancurkan kami. Kami ini bukan cari ribut, cuma mau dagang tenang,” tambahnya dengan nada kecewa.

Tak hanya soal pembongkaran, Yani juga mengaku tak tahu harus berjualan di mana selama masa revitalisasi. “Kita disuruh libur dua bulan. Tapi selama itu, makan dari mana? Biaya hidup, sekolah anak, semua dari hasil dagang,” ujarnya.

Senada dengan Yani, pedagang lain bernama Iin juga menyuarakan kekecewaannya. Ia mengaku sudah berpindah tempat berjualan hingga empat kali selama berada di kawasan stadion.

“Waktu ditawari pindah ke dalam, katanya aman. Ada surat dari Dispora bahwa tidak akan ada pembongkaran. Tapi kenyataannya dibongkar juga. Kami sudah keluar uang banyak, ditawari take over 50 persen juga nggak jelas, sekarang harus pindah lagi,” ungkap Iin.

Ia meminta Pemkot Serang memberikan kepastian dan perlakuan yang adil bagi pedagang kecil. “Kami cuma minta kepastian. Kami ini pedagang kecil, bukan pengusaha besar. Setiap rupiah yang keluar itu sangat berarti,” tuturnya.

Para pedagang berharap pemerintah tidak hanya fokus pada penataan fisik, tapi juga memikirkan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut

Load More