Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 02 Juli 2025 | 22:59 WIB
Sejumlah petani di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten mendapatkan pembekalan metode pertanian organik [Yandi Sofyan/Suarabanten]

SuaraBanten.id - Sejumlah petani di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten mendapatkan pembekalan metode pertanian organik untuk menghasilkan produktivitas panen dua kali lipat dibandingkan biasanya.

Mereka diberikan metode terbaru dalam pengolahan tanah sebelum ditanami dengan menggunakan pupuk dan pestisida hingga melalui proses penyemaian dan kemudian ditanami bibit padi yang kembali diberikan pupuk guna memberikan PH tanah yang ideal.

Ketua Yayasan Bhakti Bela Negara (YBBN) Provinsi Banten, Sahruji mengatakan, pembekalan yang diberikan kepada para petani merupakan program revolusi pertanian padi organik yang menjadi inisiatif strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional sesuai asta cita dari Presiden Prabowo Subianto.

Oleh sebab itu, lanjut Sahruji, program yang diberikan kepada para petani dirasa mampu membantu para petani untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian melalui metode yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Aksi Massa di Serang: Tolak Penggusuran, Warga Bakar Kaos Kampanye Budi Rustandi-Nur Agus Aulia

"Bisa meningkatkan hasil panen, biasanya petani di sekitar sini panen sekitar 4 sampai 6 ton bisa jadi 9,4 ton per hektar. Dan metode ini sebelumnya sudah diterapkan di wilayah Carita, Kabupaten Pandeglang dan terbukti berhasil," kata Sahruji kepada wartawan, Rabu (2/7/2025).

Disampaikan Sahruji, para petani diberikan demonstrasi plot (demplot) sehingga produktivitas hasil pertanian menjadi lebih tinggi dari biasanya, sekaligus memperbaiki kualitas tanah persawahan agar memberikan hasil terbaik dalam rentang jangka yang panjang.

"Dengan metode revolusi ini inshaAllah dalam 1 hektar ini kita targetkan 10 sampai 11 ton per hektar," ujarnya.

Menurut Sahruji, peningkatan produktivitas hasil pertanian bisa dilakukan dengan cara memaksimalkan potensi lahan yang ada tanpa harus ada perluasan lahan pertanian.

Selain itu, kata Sahruji, program revolusi pertanian tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil, tetapi juga berperan sebagai sarana edukasi bagi para petani lokal agar siap menghadapi tantangan di sektor pertanian di masa mendatang.

Baca Juga: Pembelaan Tiga Terdakwa Kasus Pembakaran Kandang Ayam Ditolak Hakim

"Cita-cita Pak Presiden mensejahterakan para petani inshaallah bisa tercapai, bagaimana kita ini memproduksi pertanian ini meningkatkan hasil panen, bukan ekspansi memperluas lahan di Banten. Tapi yang sudah ada ini kita tingkatkan hasil panennya," ucapnya.

"Diharapkan program ini menjadi role model bagi wilayah lain di Banten dan Indonesia dala mengembangkan sistem pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan petani secara menyeluruh," sambung Sahruji.

Di tempat sama, salah seorang petani, Anis Fuad mengaku, metode organik dalam pengolahan lahan pertanian telah memberikan perubahan signifikan pada progres pertumbuhan padi. Hal itu terjadi setelah proses ujicoba metode organik yang diberikan telah memberikan pertumbuhan padi yang lebih baik dari biasanya.

"Ini bibit yang kita tanam Minggu lalu, kita lihat sekarang sudah kayak satu bulan saja pertumbuhannya, padahal baru satu Minggu ditanam," kata Anis Fuad.

Tak hanya itu, Anis Fuad pun mengaku, metode yang diberikan turut berdampak pada tekstur tanah persawahan yang lebih gembur sehingga mudah ditanami dan meminimalisir munculnya hama pengganggu seperti keong dan serangga.

"Ya alhamdulillah, hama juga ga banyak dan kita juga diajarkan pola tanam yang lebih efektif. Semoga hasil panen nanti sesuai harapan lah," tandasnya.

Load More