SuaraBanten.id - Buruh di Provinsi Banten meminta Presiden RI, Prabowo Subianto turun tangan soal kenaikan harga gas industri yang dianggap mengancam gelombang Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK massal.
Wakil Ketua Tripartit Nasional sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI Provinsi Banten, Afif Johan mengatakan, harga gas industri di lapangan masih tembus US$ 16,77 per MMBTU sehingga menimbulkan potensi ancaman PHK massal bagi sejumlah perusahaan akibat tingginya biaya produksi.
Afif Johan menyebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi tujuh sektor industri sebesar US$ 6,5 per MMBTU - 7 per MMBTU.
"Kalau harga kepmen itu US$ 6,5 per MMBTU. Tapi dalam pelaksanaannya wilayah Barat itu mengalami defisit stok, sehingga ada yang harus bayar dengan harga komersil US$ 16,77 per MMBTU," kata Afif kepada awak media, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga: Pelaku Penyuntikan Gas Elpiji 3 Kilogram di Tangerang Ditangkap Polda Banten
Karena harga yang sangat tinggi, Afif menyebut bakal mengakibatkan biaya produksi perusahaan meningkat dan nantinya diduga bakal berdampak pada kaum pekerja.
"Ini yang akhirnya mengakibatkan biaya produksi perusahaan jadi meningkat dan kelangsungan usaha mereka terancam, daya saing mereka turun sehingga menyasar kepada kaum pekerja," kata Afif menjelaskan dampak harga gas industri yang tinggi.
Afif meminta pemerintah untuk segera turun tangan mengatasi ketersediaan gas industri yang masih terbilang kurang di lapangan guna mencegah terjadinya banyak perusahaan yang tutup dan berdampak kepada para pekerja di dalamnya.
"Dampak buruknya akan ada banyak perusahaan tutup. Bahkan ada anggota kami satu plan itu tutup. Ada juga yang perusahaan menurunkan produksinya hingga 50 persen. Kalau negara tidak hadir, ini akan mengancan serius keberlangsungan usaha, daya saing maupun PHK massal," ungkapnya.
Untuk itu, ia pun mendesak agar Presiden Prabowo segera memanggil pihak PGN (Pertamina Gas Negara) selaku pengelola gas industri untuk memberikan penjelasan dan penyelesaian atas masih minimnya ketersediaan stok di lapangan.
Baca Juga: Dilantik Andra Soni, Ratu Zakiyah - Najib Hamas Diminta Sukseskan Program Prabowo
Sebab lanjutnya, bila masih banyak perusahaan yang terpaksa membeli gas industri dengan harga komersil sebesar US$ 16,77 per MMBTU tidak menutup kemungkinan ribuan orang akan kehilangan pekerjaannya karena tempatnya bekerja jadi pailit.
"Kami minta presiden turun tangan, kami pesimis kalau tidak ada uluran tangan presiden. Kami juga minta harganya jangan dinaikan, karena kalau harga naik akan berdampak pada masalah serius bagi tenaga kerja, salah satunya PHK massal yang sekarang aja sudah terjadi, tidak menutup kemungkinan ada ribuan pekerja kena PHK," tandasnya.
Kenaikan Gas Industri
Kenaikan harga gas industri kembali menjadi sorotan tajam dunia usaha. Sejumlah pelaku industri mengeluhkan lonjakan tarif yang dinilai tidak sebanding dengan daya beli pasar, sehingga mengancam kelangsungan produksi dan lapangan kerja.
Asosiasi industri manufaktur menyebut, tarif gas yang sebelumnya berkisar di angka USD 6 per MMBTU kini melonjak hingga USD 9–11 per MMBTU. Kenaikan ini berdampak langsung pada biaya produksi, terutama di sektor padat energi seperti baja, keramik, dan petrokimia.
Ketua Umum Asosiasi Industri Keramik Indonesia (ASAKI), Elisa Sinaga, memperingatkan bahwa jika tidak ada intervensi dari pemerintah, potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal bisa mencapai ribuan karyawan. “Banyak pabrik sudah mengurangi jam operasional. Bila harga tidak turun, PHK bisa tak terhindarkan,” katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pelaku Penyuntikan Gas Elpiji 3 Kilogram di Tangerang Ditangkap Polda Banten
-
Dilantik Andra Soni, Ratu Zakiyah - Najib Hamas Diminta Sukseskan Program Prabowo
-
3 Anggota Polres Cilegon Diperiksa Polda Banten, Terkait Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek
-
Miris! Tiga Tahun Puluhan Siswa SD di Pandeglang Belajar di Teras Sekolah
-
Ratusan Ojol Kepung Pendopo Gubernur Banten, Tolak 'Ongkos Murah' dan Minta Naikan Argo
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
'Tim Kami Seperti Lelucon': Media China Pesimistis Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi Skincare BPOM Harga Terjangkau, Terbaik Bikin Kulit Glowing dan Sehat
-
7 HP Murah RAM 8 GB Terbaik Juni 2025, Cuma Rp 2 Jutaan dapat Memori Jumbo
-
Stefano Lilipaly Hattrick ke Gawang Emil Audero, Wajib Masuk Skuad Utama?
-
Bali Master League 45+ Pekan Kedua, Baling FC Bantai Oldstar Kelan 4-1
Terkini
-
DANA Kaget Ratusan Ribu Menanti, Langsung Bisa Buat Pulsa Listrik Hari Ini
-
Sabung Ayam di Tangerang Tamat Riwayatnya?
-
Festival Peh Cun di Sungai Cisadane Tangerang, Merawat Tradisi, Merajut Harmoni
-
DPRD Banten Minta Andra Soni Tindak Tegas Oknum yang Terlibat Penyalagunaan Dana BOS
-
Polisi di Tangerang Beredel Atribut Ormas: Tak Ada Ruang Praktik Premanisme!