Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 28 Mei 2025 | 10:43 WIB
Wali Kota Cilegon, Robinsar memberi keterangan kepada awak media. [Hairul Alwan/Suara.com]

SuaraBanten.id - Pemkot Cilegon menjajaki kerjasama dengan investor asal Provinsi Guangdong, Republik Rakyat Tiongkok alias China, Selasa 27 Mei 2025 kemarin. Berbagai potensi pembangunan daerah dipaparkan dalam pertemuan itu, termasuk soal pembangunan Pelabuhan Warnasari.

Wali Kota Cilegon, Robinsar mengatakan, pihaknya menyambut baik investor asal Guangdong China alias investor China yang kemungkinan bakal berinvestasi di Cilegon. Ia menyebut investor asal China tersebut juga tertarik berinvestasi pada pembangunan Pelabuhan Warnasari.

Dalam kesempatan itu, Robinsar memaparkan sejumlah potensi pembangunan yang bakal dilakukan di Cilegon seperti penanganan sampah, pengelolaan limbah B3, rencana pembangunan Jalan Lingkar Uatara (JLU) hingga Pelabuhan Warnasari.

Menurut politisi Partai Golongan Karya atau Golkar itu, pemaparan soal potensi pembangunan di Cilegon juga direspon positif oleh investor asal China itu. Kata Robinsar, investor China itu juga bahkan mengaku sangat tertarik berinvestasi jika lahan dan hal lainnya telah siap.

Baca Juga: Undang Ratusan Industri dan Ormas, Kapolres Cilegon Pastikan Tak ada Ampun Bagi Preman

"Sangat tertarik beliau ingin segera (investasi). Bahkan ada beberapa poin, ketika sudah siap lahannya, kami siap berinvestasi, tinggal kembali ke kitanya," ungkap orang nomor satu di Kota Cilegon itu.

Wali Kota Cilegon Robinsar (tengah) foto bersama dengan investor China dan jajarannya di Pemkot Cilegon. [Hairul Alwan/SuaraBanten.id]

Robinsar juga menyinggun soal ketertarikan investor asal China itu untuk berinvestasi pada pembangunan Pelabuhan Warnasari.

"Tadi bicara PCM (Pelabuhan Cilegon Mandiri-red) sangat serius. Tadi kami memberikan penjelasan sedikit, tapi investor ngebalasnya lebih banyak soal Pelabuhan Warnasari," papar pria peraih suara terbanyak pada Pimilihan Legislatif atau Pileg Kota Cilegon 2024 itu.

Jika nantinya investor asal China tertarik membangun Pelabuhan Warnasari, Robinsar menyebut skema yang bakal dilakukan adalah kerja sama operasi (KSO). Ke depan kemungkinan akan dibuat perusahaan patungan antara Pemkot Cilegon dan investor atau joint venture.

"Spesifiknya, mau tidak mau itu Pelabuhan (Warnasari) jadinya KSO antara PCM selaku pemerintah Kota Cilegon dan investor, pelaku usaha China," jelas Robinsar.

Baca Juga: Investasi CAA Jalan Terus, Wali Kota Cilegon Pastikan Pelaku Nakal Ditindak

"Kita akan joint lahirkan perusahaan baru, perusahaan itu yang akan melakukan operasional. Baik pembangunan maupun operasional (Pelabuhan Warnasari). Kami juga sampaikan kurang lebih Rp2 triliun, kami hanya punya lahan, ada jalan," imbuhnya.

Soal besaran nilai investasi yang bakal digelontorkan investor China ke Kota Cilegon, Robinsar menyebut nilai besaran investasi tidak terbatas tergantung yang dibutuhkan. Namun, untuk pembahasan awal, untuk pengelolaan limbah B3 dia menyiapkan Rp2,5 triliun.

"Nilainya tidak terbatas, terantung kebutuhan saja nilainya berapa yang kita butuhkan untuk investasi. Tapi memang bahasa awal beliau menyampaikan, untuk limbah B3 saja menyiapkan Rp2,5 triliun," jelasnya.

Lebih lanjut, Robinsar juga menyinggung project yang telah dijalankan investor asal China itu di Banten yakni project PLTU Jawa Tujuh Bojonegara.

"Perwakilan dari beliau sudah melakukan investasi di Jawa Tujuh, salah satunya di sektor lingkungan, konsorsium lah," pungkasnya.

Sementara itu, Director of Trade Promotion Association Zhangbio Guangdhong Province, Mr Chang mengungkapkan, ia melihat infrastruktur di Kota Cilegon telah memadai sehingga dinilai layak untuk dijadikan tempat berinvestasi.

Load More