SuaraBanten.id - Sebanyak 19 Duta Besar Negara Sahabat ikut menghadiri Seba Baduy 2025 masyarakat adat pedalaman Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten yang digelar Jumat, 2 Mei 2025 hingga, Minggu, 4 Mei 2025.
Bupati Lebak, Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya dan istrinya yang merupakan Ketua TP-PKK Kabupaten Lebak, Belia Hasbi Jayabaya menerima 19 Duta Besar Negara sahabat di Gedung Negara Kabupaten Lebak.
Kunjugan 13 duta besar negara sahabat itu dalam rangka berwisata ke Saba Budaya Baduy serta menghadiri tradisi adat tahunan Seba Baduy 2025.
Momentum kedatangan 13 duta besar negara sahabat dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Lebak.
Dengan begitu, harapan Lebak akan menjadi salah satu tujuan destinasi wisata unggulan nasional serta meningkatkan kunjungan wisata ke Lebak.
Bupati menyambut baik kedatangan 19 Dubes yang hadir. Pada kesempatan ini Bupati turut memenjelaskan potensi dan pembangunan di Kabupaten Lebak, mencakup sektor unggulan seperti pariwisata berbasis budaya dan alam, pertanian, industri kreatif, serta peluang investasi yang terbuka luas di Kabupaten Lebak.
Sementara itu, Dubes Sudan Yasin M Ali mewakili para Dubes yang hadir mengucapkan terima kasih kepada Bupati Lebak dan istrinya yang telah menerima belasan duta besa dengan baik.
Mereka juga mengungkapkan keinginannya untuk kembali datang ke Kabupaten Lebak pada kesempatan lain.
Sebagai informasi Duta Besar yang hadir yakni dari Iran, Laos, DPR Korea, Ethiopia, Palestina, Bulgaria, Belarus, Sudan, Jerman, Mongolia, China, Mauritius, Zimbabwe, Rusia, USA, Venezuela, Poland, Pakistan, dan juga hadir President Director Travel China.
Baca Juga: Tatua Adat Saat Seba Baduy: Konsisten Jaga Kelestarian Alam Cegah Bencana
Sejarah dan makna Seba Baduy
Tradisi Seba Baduy yang merupakan salah satu tradisi rutin digelar suku Baduy Dalam dan Baduy Luar setiap tahunnya akan kembali digelar hari ini, Jumat, 2 April 2025 hingga Minggu 4 Mei 2025 mendatang.
Tradisi Seba Baduy yang rutin digelar masyarakat adat Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten itu diikuti ribuan warga Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dalam tulisan ini, SuaraBanten.id bakal membahas sejarah Seba Baduy makna dan tujuan dilakukannya.
Mereka bakal berjalan sekira 80 kilometer untuk mendatangi Pendopo Kabupatan Lebak di Rangkasbitung dan Pendopo Gubernur Banten di Serang saat Seba Baduy 2025 berlagsung.
Tradisi Seba Baduy 2025 ini kabarnya bakal diikuti sekira 1.750 warga Baduy Dalam dan Baduy luar atau bisa disebut Seba Baduy Gede atau Seba Baduy Besar.
Bila berbicara mengenai sejarah tradisi Seba Baduy, tradisi tahunan masyarakat adat Baduy ini telah berlangsung sejak masa Kesultanan Banten.
Seba Baduy merupakan bentuk penghormatan dan kesetiaan masyarakat Baduy kepada pemerintah, serta ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah.
Kata 'Seba' yang merupakan bahasa Baduy berarti 'Persembahan'. Dalam tradisi Seba Baduy, masyarakat adat Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar berjalan kaki puluhan kilometer tepatnya sekira 80 kilometer.
Masyarakat adat Baduy berjalan kaki menuju pendopo Kabupaten Lebak yang berada di Rangkasbitung dan Pendopo Gubernur Banten di Serang.
Mereka membawa hasil bumi seperti padi, buah-buahan, dan sayuran untuk diserahkan kepada Pemkab Lebak dan Pemprov Banten sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan.
Sebelum pelaksanaan Seba, masyarakat Baduy menjalani serangkaian upacara adat, yaitu Kawalu dan Ngalaksa. Kawalu adalah masa puasa dan penyucian diri selama tiga bulan, sedangkan Ngalaksa adalah upacara panen padi.
Seba Baduy menjadi puncak dari rangkaian upacara tersebut, menandai akhir masa panen dan awal masa tanam berikutnya.
Upacara Seba Baduy sendiri memiliki makna spiritual dan budaya serta memperkuat hubungan antara masyarakat adat dan pemerintah.
Melalui tradisi Seba Baduy, masyarakat Baduy menyampaikan aspirasi, harapan, dan laporan kepada pemerintah, serta mempererat tali silaturahmi.
Tradisi Seba Baduy juga mencerminkan nilai-nilai luhur seperti kesederhanaan, ketulusan, dan harmoni dengan alam.
Berita Terkait
-
Tatua Adat Saat Seba Baduy: Konsisten Jaga Kelestarian Alam Cegah Bencana
-
Tolong Wali Kota Serang, Ibu Enam Anak di BAP Bertahan Melawan Kanker Butuh Bantuan
-
Sejarah Tradisi Seba Baduy, Makna, dan Tujuan Dilakukannya
-
2 Kurir Sabu Diamankan di Pelabuhan Merak, 28 Paket Disita Polisi
-
Dilarikan ke RSUD Banten, Warga Baduy Korban Gigitan Ular Tanah Tewas Diperjalanan
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura
-
Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka
-
Istri Bos Pabrik Narkoba Serang Minta Ampun ke Presiden Prabowo Meski Vonis Belum Final