Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 06 Maret 2025 | 08:21 WIB
ILUSTRASI- Warga Baduy korban gigitan ular berbisa yang kondisinya parah di kawasan pemukiman Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak untuk dirujuk ke RSUD Banten.[ANTARA/Mansur]

SuaraBanten.id - Seorang warga Suku Baduy, Kabupaten Lebak, Banten menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah dilarikan ke RSUD Banten.

Warga suku pedalaman Baduy itu dibawa ke RSUD Banten oleh Sahabat Relawan Indonesia (SRI). Menurut informasi, belakangan sudah belasan warga Baduy menjadi korban gigitan ular tanah.

"Selama 2,5 bulan terakhir kami mencatat belasan warga Baduy menjadi korban gigitan ular tanah," kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif Kirdiat dilansir dari ANTARA, Kamis (6/3/2025).

Kata dia, gigitan ular tanah yang mematikan di kawasan hutan Baduy sangat menonjol. Terlebih dua bulan terakhir lantaran musim hujan dan banyak warga adat Baduy tengah berada di kebun huma.

Baca Juga: Budayawan Banten Minta Influencer Stop Ekploitasi Kecantikan Perempuan Baduy

Arif Mengungkapkan , warga Baduy yang terkena gigitan ular berbisa kini menghubungi relawan untuk dirujuk ke RSUD Banten agar tidak menimbulkan kematian.

"Kami merujuk korban bersama keluarga yang mengantar bernama Enip (36 ) panggiwa wilayah selatan Baduy," katanya menjelaskan.

Ia menuturkan, korban gigitan ular tanah yang dirujuk ke RSUD Banten bernama Satini (50), warga Kampung Cisadane Rt.004/Rw/013 Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar Baduy.

menurut informasi, warga Baduy itu digigit ular tanah di kawasan hutan permukiman Baduy, Selasa lalu. Kemudian, kasus tersebut dilaporkan kepada relawan sahabat Indonesia (SRI) dan demi penanganan maksimal dibawa ke RSUD Banten.

"Kami merujuk korban dan langsung ditangani di IGD RSUD Banten dengan menerima pengobatan anti bisa ular (ABU)," papar Arief.

Baca Juga: Warga Baduy Terima Bansos Beras 10 Kilogram Perbulan dari Bapanas

Arief mengungkapkan, korban gigitan ular berbisa tersebut tidak memiliki BPJS Bidang Kesehatan. Meski demikian, pihak RSUD Banten menerima pasien tersebut dengan melengkapi Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Pasien warga Baduy maupun tetangga kawasan Badui jika menjadi korban gigitan ular berbisa dirujuk dengan menyertakan SKTM, karena sudah bekerja sama antara SRI dan RSUD Banten.

Sejauh ini, jumlah kasus korban gigitan ular tanah di kawasan hutan Baduy cukup tinggi hingga puluhan korban per tahunnya, terlebih membuka hutan untuk dijadikan kebun ladang.

Selain korban gigitan ular tanah, penyakit yang tinggi di kawasan warga Baduy yakni, tuberkulosis (TB) dan ketiga korengan pada kulit. Karenanya, sebagai kordinator relawan tentu lebih mengedepankan penangan medis hingga dilakukan rujukan ke RSUD Banten secara gratis dengan menyertakan SKTM.

Ia mengimbau masyarakat Baduy meupun tetangga permukiman mewapadai gigitan ular berbisa, terlebih saat musim hujan karena ular berkeliaran di jalan dan permukiman.

Korban gigitan ular tanah di kawasan Baduy kini cukup menonjol, dan dalam sebulan berkisar tiga hingga lima orang menjadi korban.

Sementara itu, salah satu keluarga korban gigitan ular, Enip (36) menceritakan saat kejadian dia tengah membersihkan tanaman di kebun huma di perkampungan Baduy, namun tiba-tiba tangan kanan digigit ular berbisa.

"Kami berharap bisa kembali sehat dan pulih setelah mendapatkan penanganan medis di RSUD Banten," kata Enip. (ANTARA)

Load More