SuaraBanten.id - Seorang wanita Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten megalami keguguran pascapersalinan dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Banten oleh Sahabat Relawan Indonesia (SRI) memberikan pertolongan bagi warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten yang mengalami keguguran pascapersalinan dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.
"Kami bergerak cepat membawanya ke RSUD Banten setelah pihak Puskesmas Cirinten tidak sanggup menangani warga Baduy pascakelahiran itu," kata Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (30/5/2024).
Warga Baduy pascakelahiran mengalami keguguran bernama Tarmah (35) warga Cisadang Desa Kanekes Kabupaten Lebak harus menjalani operasi kuret.
Sedangkan, pihak Puskesmas Cirinten yang juga wilayah kerjanya untuk masyarakat Badui tidak sanggup menanganinya. Karena itu, relawan SRI membawanya ke RSUD Banten yang jaraknya mencapai 90 kilometer dari Puskesmas Cirinten untuk menyelamatkan jiwa Tarmah.
Selain itu juga SRI mengupayakan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) agar tidak mengeluarkan biaya saat menjalani penanganan medis di RSUD Banten, sebab mereka tidak memiliki BPJS PBI bantuan pemerintah.
"Kami sangat terbantu dengan kebijakan RSUD Banten, sehingga banyak warga Baduy yang dirujuk ke sini tanpa dipungut biaya," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kronologis keguguran persalinan Tarmah itu awalnya ditangani paraji atau dukun beranak, karena tidak sanggup dibawa ke tenaga bidan.
Namun, kondisi mereka sudah terlambat dan harus ditangani medis lebih lanjut dan kemungkinan dilakukan operasi kuret.
Relawan SRI membawa Tarmah dan tiba di RSUD Banten, Kamis (30/5) pukul 16.30 WIB dan langsung menjalani operasi kuret.
Baca Juga: Akses Jalan Menuju Wisata 'Negeri di Atas Awan' Lebak Longsor
"Kami berharap kondisi kesehatan Tarmah kembali sehat," kata Muhammad Arif.
Sementara itu, Ajo (40) suami Tarmah mengatakan dirinya merasa lega setelah ditangani tenaga medis di RSUD Banten sehingga nyawa isterinya selamat.
"Kami awalnya bingung setelah keguguran isteri saya sakit sehingga ditandu menggunakan sarung dengan kerabat membawanya ke Puskesmas. Cirinten sekitar 5 kilometer,"katanya menjelaskan. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Jejak Rahasia Para Sultan, Menguak Sisi Lain Banten Lama yang Tak Pernah Diajarkan di Sekolah
-
Apa Isi Terornya? Kesal Di-PHK, Eks Karyawan di Serang dan Temannya Nekat Lakukan Ini ke Perusahaan
-
Stop Bayar Jutaan! Serum Anti Bisa Ular Gratis Kini Tersedia di Puskesmas Badui
-
Apa Itu Scrap Besi? Kenapa Mengandung Bahan Radioaktif Cesium-137
-
Panik dan Khilaf! Ibu Muda yang Buang Bayi di Cipete Utara Ungkap Motif Mengejutkan