Akses Jalan Menuju Wisata 'Negeri di Atas Awan' Lebak Longsor

SuaraBanten.id - Akses jalan menuju wisata Negeri di Atas Awan, Lebak, Banten tepatnya di Jalan Raya Cipanas – Warungbanten, tepatnya di Kampung Parakan Santri, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, longsor. 

Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, jalan tersebut awalnya mengalami longsor pada 18 Mei 2024 lalu.

"Awalnya sih longsornya jalan tersebut sedikit dan masih bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, tapi sekarang kondisinya sangat parah dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat," kata Febby dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Rabu (29/5/2024).

Kata Febby, ia sudah berkoordinasi dengan pihak PUPR Provinsi Banten dalam hal penanganannya, karena jalan tersebut adalah jalan Provinsi.

Baca Juga: Kesal Tak Dibelikan Rokok, Pria di Pandeglang Hantam Ayah Kandung dengan Batu Hingga Tewas

"Sudah koordinasi dan alhamdulilah direspon cepat untuk penanganannya. Sementara warga yang mau berwisata ke negeri di atas awan bisa lewat Cibeber," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Unit Pelaksana Teknis Daerah (ULTD) Pemeliharan jalan dan Jembatan Lebak Firman Zuliansyah membenarkan , jika ruas jalan Cipanas-Warungbanten mengalami amblas, dan saat ini pihaknya tengah melakukan penanganan perbaikan terhadap jalan yang amblas tersebut.

“Benar, saat ini sedang dalam penanganan, kemaren kita baru pasang box culvert sebelah, dan untuk hari ini kita urug dulu sebelah, dilanjutkan pemasangan box culvert lagi supaya air dari saluran irigasi yang ambrol segera teralirkan,” ucap Firman.

Ia menambahkan, untuk warga yang akan melintasi jalan tersebut menggunakan kendaraan harus berhati-hati karena longsornya jalan hampir memakan seluruh badan.

“Untuk kendaraan besar tidak bisa melintasinya, tapi untuk kendaraan roda dua bisa lewat dengan cara buka tutup karena kondisi jalan yang longsor begitu besar,” katanya.

Baca Juga: Jadi Narsum di Rakerkesda Banten, Pj Wali Kota Tangerang Berbagi Ilmu Strategi Kebijakan Kesehatan