SuaraBanten.id - Seorang warga Lingkungan Weri, Desa Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon bernama Achmad Rusdi divonis 1 tahun dan 4 bulan atau 16 bulan. Rusdi dijebloskan ke penjara karena mengedarkan uang palsu.
Uang palsu itu bahkan digunakan saat membayar hutang kepada temannya. Ia kemudian divonis lantaran melakukan tindak pidana megedarkan uang palsu.
"Menyatakan Terdakwa Achmad Rusdi Bin Endang tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Mengedarkan Rupiah yang diketahuinya merupakan Rupiah Palsu sebagaimana dalam dakwaan tunggal,” bunyi putusan PN Serang Nomor 261/PID.B/2024/PN SRG dikutip dari Bantennews, dari laman putusan Mahkamah Agung pada Kamis (27/6/2024).
Achmad terbukti bersalah melanggar Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia No.7 tahun 2011 tentang mata uang sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Cilegon. Selain pidana penjara, ia juga dikenakan pidana denda sebesar Rp10 juta subsidair 2 bulan penjara.
Vonis dibacakan hakim pada Selasa (25/6/2024) lalu. Ketua majelis hakim yang memimpin persidangan yaitu Moch Ichwanudin dan hakim anggota Dedy Ady Saputra bersama Arief Adikusumo.
Dalam dakwaan yang dilihat BantenNews dari laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN) Serang, dijelaskan bahwa Achmad mendapatkan uang palsu tersebut sekitar tahun 2022. Ia tergiur postingan pengguna Facebook yang mengatakan dapat membantu permasalahan hutang piutang, modal dagang, dan membuka usaha pertanian.
Achmad kemudian menghubungi kontak yang terlampir atas nama Haji Asep. Ia kemudian menghubungi nomor tersebut dan mempertanyakan apakah betul dapat membantu permasalahan berkaitan dengan uang. Achmad kemudian dimintai uang Rp10 juta sebagai syarat.
“H. Asep menjelaskan syarat tersebut untuk bantalan atau pancingan untuk permohonan ke orang tua agar di bantu masalah yang sedang terdakwa (Achmad) hadapi, dengan perjanjian 1 banding 3, apabila tedakwa menyerahkan uang syarat tersebut terdakwa akan mendapatkan uang sebesar Rp300 juta dan Haji Asep memberikan waktu kepada terdakwa selama 7 hari untuk mengumpulkan uang Rp10 juta tersebut,” tulis dakwaan.
Lalu sekitar tahun 2023, Achmad menyerahkan uang tersebut kepada Haji Asep di suatu rest area yang berlokasi di Bekasi. Setelah menyerahkan Rp10 juta, Achmad kemudian diberikan pecahan uang Rp100 ribu yang totalnya Rp120 juta yang dibungkus plastik dan Haji Asep kemudian pergi tapi meminta Achmad untuk menunggu sisanya sebesar Rp170 juta akan diambil dahulu.
Baca Juga: Pengedar Uang Palsu di Pandeglang Dibekuk Saat Beli Pisang di Pasar
Setelah menunggu 3 jam, Achmad kemudian meninggalkan lokasi karena Haji Asep yang tidak kunjung kembali. Saat ia buka kantong tersebut, ia baru sadar kalau uang yang diberikan kepadanya merupakan uang palsu. Ia kemudian menyimpan uang tersebut di rumahnya.
Beberapa hari kemudian, Haji Asep menelepon Achmad. Ia meminta agar Haji Asep mengembalikan uang miliknya tapi sampai saat ini uang Rp10 juta tidak kunjung dikembalikan. Kemudian sekitar Desember 2023, teman Achmad bernama Akbar meminta dirinya untuk mencarikan barang antik berupa mangkuk anti basi.
Achmad kemudian meminjam uang Rp3 juta sebagai operasional mencari barang tersebut. Namun, selang seminggu, Akbar menagih barang antik tersebut tapi karena tidak ada maka Akbar menagih uang yang ia pinjamkan kepada terdakwa. Karena tidak mempunyai uang, Achmad kemudian memberikan pecahan uang palsu dengan nominal Rp100 ribu sebanyak 1.120 lembar.
“Akbar mengetahui bahwa uang tersebut palsu sebagai pembayara hutang,” tulis putusan.
Berita Terkait
-
Pengedar Uang Palsu di Pandeglang Dibekuk Saat Beli Pisang di Pasar
-
Jelang Pemilu, 3 Pelaku Pengedar Uang Palsu di Pandeglang Diamankan
-
Uang Palsu Pecahan Kecil Beredar di Serang Banten, Warga Diminta Waspada!
-
Edarkan Uang Palsu di Perkampungan Lebak, Dua Pria Ini Diamankan Polisi
-
Pembuat Sekaligus Pengedar Uang Palsu di Serang Dibekuk, Edarkan Uang Palsu ke Rangkasbitung
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana
-
Siapkan Ruang Khusus Disabilitas, Layanan Perbankan BRI Cilegon Lebih Personal dan Bermartabat
-
Penghijauan Berbasis Edukasi dan Komunitas, Menanam Pohon Bukan Sekadar Seremoni
-
Melipir ke Bayah Lebak! Surga Pantai dan Lobster Murah untuk Libur Akhir Tahun Keluarga