SuaraBanten.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Budi Rustandi turut angkat bicara atas persoalan lahan SDN Kuranji di Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten usai 3 bulan disegel pihak yang mengaku sebagai ahli waris.
Budi menyebut Pemkot Serang cenderung lamban dalam menangani persoalan tersebut lantaran tak kunjung datang ke lokasi untuk bisa menyelesaikan penyegelan gerbang utama sekolah.
"Itu wajib pemerintah mengatasi permasalahan itu, ya turun ke sana (lokasi). Ya ini lamban banget, paham," kata Budi, Kamis (30/11/2023).
Ia meminta Pemkot Serang bisa bersikap tegas dalam mempertahankan aset daerah dengan menggandeng pihak kepolisian sehingga penyegelan sekolah bisa segera dibuka demi keberlangsungan dunia pendidikan.
"Secara undang-undang, kita memiliki lahan itu sesuai ketika pemisahan antara kota (Serang) dengan kabupaten (Serang), dan itu masuk ke dalam aset kita, dan yang bisa menggugurkan itu pengadilan. Saya harap pemerintah bertindak tegas, koordinasi dengan kepolisian," ujarnya.
Ia pun meminta pihak yang mengaku ahli waris untuk menggugat ke pengadilan bila merasa memiliki lahan SDN Kuranji.
Budi juga meminta pihak yang mengklaim sebagai ahli waris itu tidak gegabah melakukan penyegelan sebelum keluarnya putusan dari pengadilan.
Budi bahkan mengaku bakal meninjau langsung lokasi penyegelan di SDN Kuranji untuk mendengar langsung keluhan dari para guru atas penyegelan tersebut.
"Silahkan tempuh jalur hukum di pengadilan sesuai tata negara yang baik, jangan maen segel, karena itu sekolah, aset pendidikan itu," kata Budi.
Baca Juga: UMK Banten 2024 Ditetapkan Pemprov, Segini Besarannya
"Nanti saya tinjau ke sana, karena ini belum beres-beres," imbuhnya.
Diketahui, SDN Kuranji disegel oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris sejak 11 September 2023 lalu. Terkini, para murid dan guru terpaksa harus melewati pagar kecil yang menjadi akses keluar masuk sekolah.
Kontributor : Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
Melihat Ragam Helikopter di Pameran Heli Expo Asia 2025
-
Ahli Waris WR Soepratman Luruskan Isu Royalti Lagu Indonesia Raya, Minta 'Hak Moral' ke Prabowo
-
Tolak Kerja Sama TPA Bangkonol, Warga Buang Sampah di Kantor Bupati Pandeglang
-
Ironi di Tanah Jawara, Lebak Jadi Sarang Kawasan Kumuh Terluas di Banten
-
Beras SPHP Disalurkan ke Provinsi Banten, Mendagri Tito Pantau Langsung
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
Terkini
-
Bukan Cuma Lebak, Ini 7 Daerah dengan Kawasan Kumuh Terluas di Banten!
-
Mengurai Benang Kusut Kawasan Kumuh Banten Selatan, Lebak Jadi Fokus Utama Andra Soni dan Dimyati
-
BRI Group Raih 3 Penghargaan Prestisius dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Investasi di Banten Peringkat 5 Nasional, Tembus Rp60,7 Triliun, Serap 110 Ribu Tenaga Kerja
-
QLola by BRI Dorong Transformasi Digital Korporasi dan Universal Banking