SuaraBanten.id - SuaraBanten.id- Berbeda dari kebanyakan pelukis yang membuat karyanya di atas kanvas, Wahyu Pahroji (28) warga Kampung Pakcoy, Kelurahan Karawaci, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang membuat karya lukisannya dengan berbahan dasar pelepah pisang.
Menurut pengakuannya, Wahyu mulai membuat lukisan dari pelepah pisang sekira delapan bulan lalu. Kata dia, sebenarnya ia sejatinya tidak memiliki dasar seni lukis.
"Dasarnya enggak ada basic melukis, ada beberapa teman seniman mengajak pelajari melukis, hanya saja medianya beda yaitu lukis bakar, lalu saya dikasih alatnya dan coba belajar di rumah, tetapi saya merasa belum cocok di hati," kata mantan karyawan di salah satu perusahaan swasta ini.
Wahyu mengaku mencari media lain yang sesuai keinginannya, hingga akhirnya ketemu pelepah pisang yang ia jadikan media lukis.
Menurutnya, teknik melukis pelepah dengan lukis bakar sebenarnya sama saja dengan melukis biasa, namun yang membedakan di medianya.
"Manfaatkan limbah (pelepah pisang) kan jarang kalau pakai cat kan banyak di Tangerang ini. Pelepah pisang saya cari di kebun-kebun orang, saya minta katanya ambil saja karena memang biasanya juga dibakar dan dibuang," ujarnya.
Lukisan pelepah pisang pertama karya Wahyu adalah lukisan wajah Presiden RI ke-empat KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
"Gus Dur ini salah satu tokoh bangsa idola saya," ujarnya.
Lukisan kedua Wahyu adalah gambar wajah Lurah Karawaci Syarkawi. Kemudian lukisan pelawak asal Kota Tangerang Azis Gagap dan tokoh-tokoh Kota Tangerang.
Baca Juga: Omset Pedagang Emas yang Direlokasi dari Pasar Anyar Diklaim Stabil
Wahyu membutuhkan waktu yang beragam mulai dari satu hingga empat minggu bahkan lebih untuk mengerjakan satu buah lukisan. Namun rekor terbaru, ia mampu membuat lukisan dalam waktu kurang dari seminggu.
"Kesulitannya berada diwarna. Gradasi di wajah tanpa setetes tinta, jadi lukisan ini berbahan dasar alam yang dijadikan lukisan," kata dia.
Wahyu menjamin kekuatan warna lukisan pelepah pisang lebih awet dan tidak luntur. Sebab, warna yang dihasilkan pelepah pisang berasal dari getah pisang yang telah mengering.
Begitu juga dengan penggunaan triplek sebagai media lukis diyakini lebih awet dan tahan lama ketimbang media lukis kertas.
Wahyu mengatakan, sampai saat ini ia telah membuat sebanyak 20 lukisan. Karya Wahyu sampai saat ini dikenal dari mulut ke mulut.
"Saya mengutamakan kualitas karya seni, karya seni tidak bisa dipaksa, bagi yang ingin memesan bisa menghubungi nomor Whatsapp 0895-6160-65141," pungkasnya.
Berita Terkait
-
3 Stadion Calon Markas Timnas Indonesia Selain GBK
-
Miris, Nasib Pelajar di Serang: Koma 3 Hari, Tengkorak Pecah Usai Diduga Dipukul Helm Oknum Polisi
-
6 Pelatih yang Belum Rasakan Kemenangan di BRI Super League 2025/2026, Ada Eks Persija
-
Terungkap Alasan Oknum Brimob Keroyok Humas KLH dan Wartawan, Sanksi Berat Menunggu Sidang Etik
-
Alexander Zwiers Si Bule Karawaci yang Nikahi Wanita Indonesia Kini Jadi Dirtek Timnas
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
BRI Terus Dorong UMKM, Penguatan Ekonomi Level Grassroot Mencapai 80,32 Persen
-
Polda Banten Akui Anggota Samapta Sebabkan Pelajar Kritis, Terekam CCTV Lemparkan Helm
-
Kota Serang Bebas Sampah? Intip Strategi Cerdas PKK Ubah Limbah Jadi Emas Lewat Bank Sampah
-
Misteri Situ Cangkring: Ikan Mati Massal, Air Keruh Kehijauan, Apa Penyebabnya?
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025 Bersama BRI: Promo, Cashback, dan Ratusan UMKM