SuaraBanten.id - Kondisi akses jalan menuju Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) tepatnya jalan Sumur-Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten selama puluhan tahun dalam kondisi rusak parah.
Diketahui, jalan Sumur-Ujung Jaya yang menjadi akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon sepanjang 24 kilometer rata-rata berupa tanah dan bebatuan hingga menyulitkan pengendara melintas di jalan tersebut.
Kondisi jalan berupa bebatuan dan tanah itu juga terdapat banyak lubang-lubang yang semakin memperparah jalan tersebut, terlebih ketika hujan. Kondisi saat ini, dari puluhan kilometer jalan hanya sebagian jalan yang sudah mengalami pengecoran.
Kondisi tersebut memprihatinkan lantaran dari Desa Tamanjaya hingga Desa Ujung Jaya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang terdapat dermaga-dermaga kecil yang bisa mengantarkan wisatawan ke sejumlah objek wisata.
Baca Juga: Guru Olahraga yang Rekam Video Mesum dengan Siswi di Carenang Serang Dipecat
Sejumlah objek wisata di dekat Taman Nasional Ujung Kulon di antaranya, Pulau Badul, Pulau Handeuleum, Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.
Salah satu warga Desa Cipining, Kecamatan Sumur, Latif mengatakan, akses jalan di daerahnya tak pernah sekali pun tersentuh perbaikan dari pemerintah selama dirinya tinggal dan hidup selama hampir 50 tahun.
Menurutnya, perbaikan jalan yang pernah ada selalu dilakukan secara swadaya masyarakat dan hanya sekadar untuk menambal lubang-lubang di jalanan agar tidak terlalu parah saat dilintasi oleh kendaraan.
"Jalannya ancur, enggak dibangun-bangun dari zaman saya lahir sekarang sudah 50 tahun, mungkin dari zaman Belanda belum pernah sama sekali ada pembangunan. Paling warga aja yang gotong royong, itu juga cuma nambal-nambal doang semampunya," kata Latif, Rabu (1/11/2023).
Hal senada turut diungkapkan Deden, warga Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur yang mengaatakan mimpi dari kebanyakan masyarakat yang tinggal di daerahnya adalah bisa merasakan akses jalan yang bagus.
Baca Juga: Belum Ada Penunjukan Pj Bupati Lebak, Al Muktabar Nyatakan Siap Jadi Plh
Pasalnya, lanjut Deden, kondisi jalan yang rusak dirasa membuat masyarakat sulit melakukan aktivitas maupun saat membutuhkan pelayanan kesehatan ke puskesmas setempat.
"Pengennya cepat diperbaiki, pengen ngerasain jalan bagus. (Jalan rusak) mempersulit aktivitas masyarakat ke pasar, ke pusat pemerintahan, ke puskesmas. Pernah dulu ada orang sini mau melahirkan, naik losbak mau ke puskesmas, tapi berhubung jalan ancur, mobil enggak bisa buru-buru sampai itu melahirkan di jalan," ungkap Deden.
Sementara itu, pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) pun memastikan ruas jalan Sumur - Ujung Jaya yang merupakan akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon akan dibangun menggunakan sistem betonisasi di tahun 2024 dengan biaya anggaran mencapai Rp90 miliar.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengaku, saat ini pihaknya sedang melakukan perencanaan pembangunan ruas jalan akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon pasca status kewenangannya diambil alih menjadi jalan provinsi sejak Februari 2023.
"Tahun depan, tahun 2024 akan mulai kita bangun. Harapan kita Februari (2024) sudah mulai pengerjaan, tapi kita lihat nanti karena kita masih posisi perencanaan dan survei-survei harga (material)," kata Arlan saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (1/11/2023).
Disampaikan Arlan, sepanjang 15 kilometer dari total 24 kilometer ruas jalan akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon dari Pasar Sumur hingga Desa Ujung Jaya mengalami rusak parah.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
4 Rekomendasi Pompa Air Sumur Bor Terbaik, Aliran Kencang Andalan Keluarga
-
5 Pilihan Pompa Air Terbaik untuk Sumur Dalam 30 Meter, Harga Mulai Rp800 Ribuan!
-
Pesona Curug Goong Pandeglang, Surga Tersembunyi untuk Liburan Keluarga di Banten
-
5 Merek Pipa PVC Terbaik untuk Sumur Bor: Anti Pecah & Tahan Tekanan Bikin Aliran Air Lancar
-
Cari Pompa Air Watt Kecil? Ini 5 Rekomendasi Terbaik Harga di Bawah Rp800 Ribu
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
Terkini
-
Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Korban Digagahi Sejak SD Hingga SMA
-
Xpander Picu Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang-Merak, Dua Orang Luka-luka
-
Kasus Dugaan Korupsi Jamkrida Diselidiki Polda Banten
-
Kelebihan Bayar Lahan RSUD dan Puspemkab Tangerang Rp26 Miliar Disorot BPK
-
Ekspor Banten di Smester 1 Capai 3,6 Dolar Amerika