SuaraBanten.id - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pengurus Komisariat Staibana menggelar unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Pandeglang, Selasa (29/11/2022).
Mereka mendesak aparat penegak hukum dan Badan Kehormatan Dewan memberikan sanksi tegas pada oknum dewan berinisial Y yang diduga melakukan pencabulan.
Massa aksi menyebut slogan Kabupaten Pandeglang sebagai Kota Sejuta Santri Seribu Ulama telah tercoreng oleh kelakuan salah satu anggota DPRD Pandeglang yang diduga melakukan aksi pencabulan.
“Anggota dewan yang harusnya mengayomi masyarakat malah melakukan pencabulan. Kami meminta aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus ini, Badan Kehormatan Dewan juga segera memberikan sanksi pada oknum Y yang melakukan pencabulan,” ujar Alfiani dalam orasinya, Selasa (29/11/2022).
Baca Juga: Wanita di Periuk Tangerang Membakar Diri Pakai Bensin Eceran, Motifnya Masih Diselidiki
Tak hanya mengecam oknum dewan pelaku pencabulan itu, massa juga membentang spanduk dan poster yang bertuliskan ‘Stop kekerasan seksual, dewan ko cabul, usut tuntas oknum dewan yang telah melakukan tindakan asusila terhadap perempuan, PMII menggugat kepada APH dan Badan Kehormatan Dewan’.
Dalam aksi tersebut sejumlah mahasiswa menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan seorang perempuan sedang mengantarkan kue kepada terduga oknum dewan namun berujung dilecehkan. Aksi teatrikal tersebut juga diiringi puisi dari para mahasiswa.
Massa aksi pun mengancam jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh Aparat Penegak Hukum dan Badan Kehormatan Dewan, mereka akan mengerahkan massa lebih banyak lagi.
“Apakah kalian setuju dengan aksi yang dilakukan oleh oknum dewan ini sahabat-sahabat? Tentunya tidak sahabat-sahabat. Oleh karena itu, pecat dan penjarakan oknum dewan yang telah melakukan perbuatan yang sangat keji di kota santri ini,” tegasnya.
Sementara, massa aksi lainnya, Badruzman dengan tegas menyebut mahasiswa tidak lagi percaya pada anggota DPRD Pandeglang atas kasus yang telah terjadi.
Baca Juga: Bidan dan Bayi yang Ditahan di Rutan Pandeglang Kini Jadi Tahanan Rumah
“Kami menyatakan tidak percaya pada DPRD Pandeglang. Kami mengajak pada masyarakat yang punya anak perempuan untuk datang ke gedung dewan untuk mengganyang oknum dewan yang melakukan pencabulan,” tukasnya.
Berita Terkait
-
Tampang Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar saat Kenakan Jersey Tahanan Akibat Pencabulan Anak di Bawah Umur
-
Cabuli 3 Anak dan Seorang Wanita Dewasa, Eks Kapolres Ngada Bakal Disidang Etik Senin Depan
-
Kapolri Pastikan Tindak Tegas AKBP Fajar atas Skandal Pedofil dan Narkoba, Mulai Pidana dan Etik
-
Yuddy Renaldi Mundur Mendadak, Yusuf Saadudin Ditunjuk Jadi Pengganti Dirut Bank BJB
-
Polda Banten Ungkap Manipulasi 13 Ton Takaran Minyakita di Rajeg Tangerang
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
PSU Sedot Dana Penanganan Bencana, Bupati Serang Berharap Bantuan BNPB
-
Pemasok Sianida untuk Tambang Emas Ilegal di Lebak Ditangkap Polisi
-
Satgas Pangan Serang Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Diduga Tak Netral, Ratu Tatu Chasanah Dilaporkan ke Bawaslu Banten
-
Wagub Dimyati Rehab Rumah Mak Arpah, Nenek Usia 100 Tahun di Tangerang