SuaraBanten.id - Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak, Banten diterjang banjir.
Kecamatan yang dilanda banjir diantaranya, Kecamatan Panggarangan, Bayah, Cibeber dan Cilograng. Akibat banjir sejumlah fasilitas umum seperti jalan dan jembatan serta rumah warga mengalami kerusakan.
Terkait banjir tersebut, Anggota Komisi III DPRD Lebak, Musa Weliansyah meminta Pemprov Banten untuk menjadikannya perhatian serius. Ia meminta Pemprov Banten melakukan investigasi penyebab banjir.
Meski peristiwa tersebut tidak menjadi setatus bencana daerah Provinsi Banten, namun ada persoalan serius yang harus segera diatasi dan diketahui penyebabnya.
Menurut Musa, melihat luapan Sungai Cisawarna, Cimadur dan sungai Cibareno serta sungai lain yang ada di Kabupaten Lebak Selatan, ia menduga banjir bukan hanya disebabkan intensitas curah hujan yangg tinggi dan kerusakan pada hulu sungai saja.
Kata dia, faktor penyebab lain seperti pendangkalan bantaran dan hilir sungai tepatnya di perairan pesisir pantai. Mengingat jarak lokasi banjir ke hilir sungai sangat pendek sementara air meluap begitu tinggi.
“Untuk itu saya meminta kepada instansi terkait Pemprov Banten yang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melakukan langkah-langkah investigasi dengan menurunkan ahli geodesi,” kata Musa dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Rabu (12/10/2022).
Musa beranggapan, jika hal tersebut terus dibiarkan, potensi banjir akan terus meningkat semakin sering dan tentunya akan mengancam keselamatan warga sekitar.
Karenanya, langkah investigasi dan normalisasi sungai sangatlah penting dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir susulan yang lebih besar.
Baca Juga: Ini Identitas Pemotor Yang Terseret Banjir di Bogor, Ternyata Mahasiswa IPB
“Sungai Cisawarna, Cimadur, Cibareno dan sungai lainnya mengalami pendangkalan, penyempitan terutama terjadi dihilir sungai yaitu dipesisir pantai yg dipenuhi lumpur, sehingga outlet air tidak seimbang akibat terjadi penyumbatan oleh tumpukan lumpur," ujarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Info Ketinggian Air Bendung Katulampa Saat Ini, Peringatan Dini Banjir
-
Palak PSN Prabowo Rp5 T, Wagub Banten Murka: Pengusaha Bergaya Preman Harus Ditindak, Ini Kriminal!
-
Komentar Gubernur Banten Soal Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek di Tengah Usaha Tarik Investor
-
9 Korban Sipil Ledakan Amunisi di Garut Telah Teridentifikasi, Tim Masih Lakukan Investigasi
-
Punya Mobil Hybrid? 7 Kebiasaan Sepele Bisa Bikin Dompet Menjerit
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
5 Rekomendasi Mobil Terbaik untuk Anak Muda: Harga Terjangkau, Desain Bodi Elegan
Terkini
-
Akselerasi Inklusi Keuangan di Pedesaan, Bank Mandiri Gandeng BUMDes dan UMKM Lokal
-
Undang Ratusan Industri dan Ormas, Kapolres Cilegon Pastikan Tak ada Ampun Bagi Preman
-
Ketua, Waka Kadin Cilegon, dan Ketua HNSI Jadi Tersangka, Buntut Minta Jatah Proyek Tanpa Lelang
-
Ancam Setop Proyek CAA, Ketua HNSI dan HIPMI Digilir Polda Banten
-
Pimpian Grib Jaya Serang Ditangkap Polisi, Gelapkan 13 Mobil dari Banten ke Lampung