Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 12 September 2022 | 09:41 WIB
Ilustrasi gereja (Pixabay Tama 66)

"Waktu itu pas lagi nganggur, motor rusak ada orang nyamperin ke rumah yuk ikut gitu doang kan, ada apasih? ya ikut ajasih kesono gitu awalnya," ungkapnya seraya menirukan percakapan dengan panitia pembangunan gereja.

Bahkan, menurutnya pihak panitia pun berbicara secara persuasif tanpa ada unsur paksaan. Terlebih, dijanjikan akan diberi sejumlah uang dengan nominal besar.

"Enggak ada unsur paksaan, cuma kan diiming-imingi duit gede ya pada tergiur lah karena faktor ekonomi, termasuk saya pas lagi itu nganggur, motor rusak, paleng (Pusing-red) dari mana dapat duit eh ada aja orang dateng," ujarnya.

Senada dengan Sayuni, salah seorang warga di Lingkungan Cikuasa yang enggan disebutkan namanya mengaku terpaksa memberikan dukungan terhadap pembangunan gereja di daerahnya. Pasalnya, saat itu ia sedang tidak memiliki pendapatan atau menganggur.

Baca Juga: Ternyata Ada 3 Alasan Penolakan Gereja di Cilegon, Salah Satunya Kisah Ulama Digantung

"Iya, nerima uang setelah tandatangan di atas materai, dikasih uang cuma-cuma, bilangnya makasih udah dukung, gitu aja," katanya.

Saat itu Ia sedang tidak bekerja bahkan sudah menganggur selama satu tahun. Sehingga, terpaksa memberi dukungan agar mendapatkan uang dari panitia.

"Lagi nganggur berat posisinya, udah setahun, itu kejadiannya tahun kemarin. Pekerjaan susah, banyak kebutuhan," tuturnya.

"Dari situlah saya terpancing, saya enggak nyari, ada orang dateng ke rumah, ibaratnya macan tidur dikasih makan jelas dicaplok," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa pihak HKBP Maranatha Cilegon turut mengatakan jika pembangunan dibatalkan uang tidak perlu dikembalikan.

Baca Juga: Terpopuler! Kumpulan Berita Penolakan Gereja di Cilegon, Tanda Tangan Wali Kota Cilegon Viral hingga Banjir Kritik

"Laiya wong bahasanya kalo pun enggak jadi, enggak akan dituntut walaupun udah tandatangan diatas materai, jadi uang mah enggak apa-apa, dipake aja," tuturnya.

Load More