"Waktu itu pas lagi nganggur, motor rusak ada orang nyamperin ke rumah yuk ikut gitu doang kan, ada apasih? ya ikut ajasih kesono gitu awalnya," ungkapnya seraya menirukan percakapan dengan panitia pembangunan gereja.
Bahkan, menurutnya pihak panitia pun berbicara secara persuasif tanpa ada unsur paksaan. Terlebih, dijanjikan akan diberi sejumlah uang dengan nominal besar.
"Enggak ada unsur paksaan, cuma kan diiming-imingi duit gede ya pada tergiur lah karena faktor ekonomi, termasuk saya pas lagi itu nganggur, motor rusak, paleng (Pusing-red) dari mana dapat duit eh ada aja orang dateng," ujarnya.
Senada dengan Sayuni, salah seorang warga di Lingkungan Cikuasa yang enggan disebutkan namanya mengaku terpaksa memberikan dukungan terhadap pembangunan gereja di daerahnya. Pasalnya, saat itu ia sedang tidak memiliki pendapatan atau menganggur.
Baca Juga: Ternyata Ada 3 Alasan Penolakan Gereja di Cilegon, Salah Satunya Kisah Ulama Digantung
"Iya, nerima uang setelah tandatangan di atas materai, dikasih uang cuma-cuma, bilangnya makasih udah dukung, gitu aja," katanya.
Saat itu Ia sedang tidak bekerja bahkan sudah menganggur selama satu tahun. Sehingga, terpaksa memberi dukungan agar mendapatkan uang dari panitia.
"Lagi nganggur berat posisinya, udah setahun, itu kejadiannya tahun kemarin. Pekerjaan susah, banyak kebutuhan," tuturnya.
"Dari situlah saya terpancing, saya enggak nyari, ada orang dateng ke rumah, ibaratnya macan tidur dikasih makan jelas dicaplok," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa pihak HKBP Maranatha Cilegon turut mengatakan jika pembangunan dibatalkan uang tidak perlu dikembalikan.
"Laiya wong bahasanya kalo pun enggak jadi, enggak akan dituntut walaupun udah tandatangan diatas materai, jadi uang mah enggak apa-apa, dipake aja," tuturnya.
Berita Terkait
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Tanda Tangan Digital Bisa jadi Pilihan Pegawai ASN dan BUMN saat WFA
-
Yuddy Renaldi Mundur Mendadak, Yusuf Saadudin Ditunjuk Jadi Pengganti Dirut Bank BJB
-
Polda Banten Ungkap Manipulasi 13 Ton Takaran Minyakita di Rajeg Tangerang
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Bos Pelaku Manipulasi Takaran MinyaKita Ditangkap di Karawang
-
Wali Kota Cilegon Bakal Panggil Manajemen PT PDSU, Klarifikasi Kemungkinan PHK Karyawan
-
Terancam PHK Gegera Efisiensi, Puluhan Karyawan PT PDSU Ngadu ke Wali Kota Cilegon
-
Modus Manipulasi Takaran Minyakita di Tangerang, Jual Minyak Pakai Merek Lain
-
PSU Sedot Dana Penanganan Bencana, Bupati Serang Berharap Bantuan BNPB