SuaraBanten.id - Dinas Kesehatan Kota Serang mencatat angka kasus buang air besar sembarangan (BABS) di Kota Serang, Banten masih tinggi. Hingga saat ini masih ada sekitar 28.866 kepala keluarga di Ibu Kota Provinsi Banten itu yang belum memiliki jamban dan memilih BABS.
Kepala Dinkes Kesehatan Kota Serang Ahmad Hasanudin mengatakan, BABS masih menjadi menjadi masalah di daerahnya. Masyarakat masih masih punya kebiasaan buruk seperti membuang tinja ke kantong plastik hingga Dolbon (modol di kebon) atau buang air di kebun dalam bahasa Serang.
"Mereka itu yang tidak punya jamban di wilayah perkotaan, ketika buang air dimasukkan ke plastik keresek atau dolbon di wilayah perkampungan," kata Hasan saat dikonfirmasi, Selasa (19/7/2022).
Padahal, menurut, Hasan kebiasaan buruk tersebut bisa menimbul penyakit di lingkungan masyarakat. Saat ini pihaknya, terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit.
"Penyakit menular kalau dari tinja berarti bisa meningkatkan penyakit diare," tuturnya.
Data yang dihimpun Dinkes Kota Serang, Kecamatan Kasemen daerah terbanyak kasus BABS dengan 7916 KK, diikuti Kecamatan Curug 6006 KK, Kecamatan Serang 5449 KK, Kecamatan Walantaka 4616 KK, Kecamatan Taktakan 4268 dan terakhir Kecamatan Cipocok 611 KK dengan total keseluruhan 28.866 KK
"Kalau total yang buang air numpang atau menggunakan MCK komunal itu seluruhnya ada 11.773 KK," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Kasemen Ahmad Nuri mengungkapkan, berdasarkan hasil analisa ada tiga faktor penyebab warganya membuang air sembarangan, pertama masyarakat tidak nyaman buang air di toilet dan lebih senang buang air di kebun.
Kedua tidak mampu untuk membuat jamban sendiri di rumah dan ketiga karena faktor lingkungan sehingga mengakibatkan tidak ada usaha untuk membuat jamban.
Disampaikan Nuri, pemerintah sudah membuat MCK komunal di sejumlah titik, namun, sayangnya, kondisinya miris, tak terawat sehingga tidak berfungsi.
"Ada (MCK) tapi kadang-kadang gak dirawat. Makanya kita sedang uji untuk mengaktifkan lagi MCK komunal lagi. Sambil kita melakukan pendataan," katanya.
Selain itu, pihaknya akan membuat program WC Ning Umah dengan memberikan bantuan pembangunan jamban di rumah masing-masing. Namun, program itu saat ini masih terkendala anggaran.
"Kalau sekarang (bantuan jamban) kita gak berani (masalah anggaran). Kalau swadaya untuk MCK komunal mah sedang berjalan kita suport apanya," ujarnya.
Kontributor : Anwar Kusno
Berita Terkait
-
Kebakaran Hebat Pabrik Konstruksi di Serpong Utara
-
Geger Cesium-137! KLH Segel Pabrik di Serang yang Diduga Cemari Udang Ekspor, Sanksi Pidana Menanti
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Ketika Pantai, Budaya, dan Kuliner Jadi Panggung Diplomasi Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Inovasi Baja Modular Krakatau Steel Jadi Solusi Cepat Bangun 6.000 Dapur MBG
-
Warga Tangerang Blokade Jalan, Truk Tambang Kocar-kacir!
-
5 Fakta Panas di Balik Aksi Warga Legok Hadang Puluhan Truk Tambang Monster
-
Mengungkap Lubang Hitam di Balik Amuk Warga Lawan Truk Tambang
-
Perbup Ada, Truk Tetap Liar! Saat Warga Legok Buktikan Aturan Jam Operasional Cuma Macan Kertas