Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 11 Mei 2022 | 17:26 WIB
Korban meninggal dunia akibat tertabrak kereta di Ramanuju, Kelurahan Citangkil, Kota Cilegon dilarikan ke RSKM. [IST]

SuaraBanten.id - Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang di Ramanuju, Kelurahan Citangkil, Kota Cilegon, Banten, Rabu (11/5/2022) siang.

Peritiwa tragis tersebut awalnya terjadi saat korban yang merupakan mahasiswi STIKOM Insan Unggul bernama Mutmainah (18) mendahului sebuah mobil dan melintas di lokasi kejadian.

Saat korban yang mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan Nomor Polisi (Nompol) A 5730 SC hendak melalui perlintasan kereta api tanpa palang pintu, disaat bersamaan kereta api Rangkasbitung-Merak melintas hingga menabrak korban.

Menurut informasi yang beredar, kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 11.30 WIB, saat KA Jurusan Rangkasbitung-Merak melintas menuju Stasiun Krenceng.

Baca Juga: Isi Kekosongan Jabatan, Sekda Al Muktabar Bakal Dilantik Jadi PJ Gubernur Banten

Salah seorang warga, Ridwan Muhaimin (20) mengatakan, sebelumnya korban sempat diteriaki oleh dua orang ojek yang berada di lokasi. Bahkan, kedua tukang ojek itu sempat memberhentikan kendaraan tersebut.

"Awalnya mah kan udah distopin orangnya mah, sama orang situnya sama tukang ojek dua motor tadinya. Yang satunya mah arah ke belakang mall ini mau masuk ke kampus kali," kata Ridwan saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (11/5/2022).

"Jadi, ya gitu udah distopin terobos kali pen buru buru atau apa kan kita juga engga tau," ungkap penjaga warung area rel tersebut.

Disaat yang bersamaan, lanjut Ridwan, posisi kendaraan honda beat sudah memasuki rel munculah kereta api. Namun, saat itu posisi kereta api pun tidak bersuara.

"Dari situ posisi kereta juga engga ada suara klaksonnya itu, mungkin ya motor dah masuk baru ada kereta," jelasnya.

Baca Juga: Lapak PKL di Jalan Sunan Kalijaga Dibongkar Satpol PP Lebak

Sambil bercerita, Ridwan tak lagi banyak berkata kata ketika ditanya soal kondisi atau keadaan korban. Pasalnya, korban meninggal dunia sebelum akhirnya dilarikan ke RS Krakatau Medika Cilegon.

"Awalnya masih gerak, masih hidup. Dibawa ke RSKM posisi udah meninggal," terangnya.

"Pow ancur pokonya, saya gabisa ngejelasin, ga enak sama keluarganya juga, sangat parah," imbunya dengan terbata bata.

Meski demikian, Ia berharap agar hal yang sama tidak terulang kembali. Maka, pihaknya meminta kepada PT KAI Indonesia untuk menyediakan palang pintu dan petugas jaga.

"Harapannya ada palang pintu, atau ada yang jaga lah dari PT KAI," harapnya.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More