Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 23 November 2021 | 15:02 WIB
Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon diblokir buruh, Selasa (23/2/2021). [IST]

SuaraBanten.id - Masa aksi yang terkumpul dari berbagi serikat buruh di Kota Cilegon memblokir Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon, Selasa (23/11/2021). Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon diblokir buruh untuk menuntut Upah minimum kota atau UMK Cilegon sebesar 13,5 persen dari UMK 2021 sebesar Rp4.386.442.

Aksi tersebut mengakibatkan akses Kawasan Industri Krakatau Steel dan Tol Cilegon Barat terhambat. Diketahui, massa mengawali aksinya di Kawasan Industri Ciwandan Kota Cilegon lalu bergerak ke Kawasan Industri Krakatau Steel.

Massa aksi tiba di simpang Kawasan Industri Krakatau Steel sekira pukul 12.00 WIB. Satu persatu perwakilan serikat buruh berorasi berorasi hingga sekira 13.15 WIB aksi masih berlangsung.

Meski turun hujan massa tetap menggelar aksi di lokasi tersebut dibawah guyuran hujan. Salah satu Orator dari Kasbi Cilegon Adi Ardian mengatakan, aksi massa dilakukan serempak di berbagai Kota di Indonesia. 

Baca Juga: Pengusaha Ngaku Berat Penuhi Tuntutan Kenaikan Gaji, Buruh Bakal Gelar Aksi Mogok?

"Wali Kota Cilegon yang saat ini duduk, dipilih oleh rakyat Cilegon. Harusnya beliau melihat, bisa mendengar tuntutan buruh," kata Adi dalam orasinya.

Adi menegaskan, buruh merupakan penggerak roda perekonomian. Jalur lobi, jalur diskusi dalam pengusulan UMK dinilai tidak terbuka.

"Kita kabarkan ke kawan-kawan, jika tuntutan tidak dikabulkan, kita turunkan massa yang lebih besar," ujarnya. 

Sementara itu, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengklaim aksi buruh tidak mengganggu aktivitas industri di Kota Cilegon.

"Hari ini kita mengamankan kegiatan unjul rasa teman-teman buruh. Kami melakulan rekayasa lalu lintas, sehingga tidak ada kemacetan, yang ada perlambatan. Kkta melakukan kegiatan yang humanis," klaimnya. 

Baca Juga: Buruh Geruduk Pemkot Cilegon, Minta UMK Naik dan UMSK Dibayar

Kata Sigit, pihaknya menerjunkan 300 anggota untuk mengamankan aksi buruh yang menuntut kenaikan UMK itu. 

"Kita juga ada bantuan personil dari Polda 100 personil stand by di Polres Cilegon," pungkasnya.

Load More