
SuaraBanten.id - Belum lama Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma temukan aduan pungli bansos di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Kali ini, muncul dugaan penggelapan dana PKH atau Program Keluarga Harapan.
Dugaa penggelapan dana PKH itu dialami warga Karang Tengah Taryumi. Ia mengaku hanya menerima uang Rp500 ribu setiap dua bulan sekali.
Meski demikian, Taryumi tidak tahu jumlah yang seharusnya ia terima Rp600 ribu lantaran pendamping PKH tidak memberitahu besaran uang yang di transfer ke rekening bantuan itu.
Sebagai informasi Bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa uang tunai Rp600 ribu serta beras seberat 10 kilogram.
Baca Juga: Wali Kota Tangerang TegaskanTak Ada Pelonggaran PPKM Level 4 Sepekan ke Depan
Besaran jumlah tersebut adalah akumulasi Bansos selama dua bulan yaitu Mei dan Juni masing-masing Rp 300 ribu yang diberikan pada bulan Juli.
![Bukti cetak buku rekening penerima PKH di Karang Tengah, Kota Tangerang. [Suara.com Muhammad Jehan Nurhakim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/05/90332-bukti-cetak-buku-rekening-penerima-pkh-di-karang-tengah-kota-tangerang-suaracom-muhammad-jehan-n.jpg)
"Disitu ada saldo Rp 500 ribu, aku ambil Rp 500 Ribu. Iya sama sekali engga tau, engga dikasih tau sama pendamping, enggak pernah," ujar Taryumu saat ditemui dirumahnya, Karang Tengah, Kota Tangerang, Rabu (4/8/2021).
Ia juga menceritakan, keanehan dalam buku rekening yang diberikan oleh pihak pendamping pada dirinya. Namun, hal itu diketahui setelah Taryumi ingin memperbaiki ATM nya, akibat saldo bantuan yang dimilikinya tiba-tiba tidak bisa diambil.
Setelah buku rekening yang dimiliki Taryumi dicetak koran, dirinya baru tersadar didalam bukunya terlihat transaksi penarikan Rp100-200 Ribu.
Bahkan ada juga penarikan dengan jumlah mencapai Rp 2-8 juta rupiah. Padahal, ia mengaku tidak pernah menggunakan ATM tersebut untuk melakukan transaksi lain.
Baca Juga: Pasca Risma Temukan Pungli Bansos di Kota Tangerang, Ada 47 Aduan Pungli Lain Masuk
"Ya pas digituin pinnya, saldonnya kosong, terus ke Bank, pas cetak buku, pas mau betulin ATM," katanya.
Taryumi juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah memberikan ATMnya kepada siapapun, kecuali anaknnya.
"Engga ada orang lain, hanya saya dan anak saya," tutupnya.
Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim
Berita Terkait
-
Deswita Maharani Tahu Diri Tak Hadir Wisuda Anak Sambung, Mulan Jameela Diminta Berkaca
-
Tinjau Calon Sekolah Rakyat, Mensos Pastikan Wisma Atlet Jalak Harupat Cuma Sementara
-
Dokter Senior PPDS Anastesi Undip Minta Ratusan Juta dari Junior untuk Bayar Joki Tugas
-
Mensos Klaim Masyarakat Miskin Sambut Baik Sekolah Rakyat: Malah Ada yang Ngajak Saudaranya
-
Tanpa Tes Akademik, Kemensos Mulai Seleksi 8 Ribu Calon Siswa Sekolah Rakyat
Tag
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Kesombongan Pemain Klub Israel: Kami Tak Takut dengan Rudal Iran!
-
3 Kerugian Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Tampil di Piala Presiden 2025
-
Perang Iran-Israel Kian Panas, Pasar Keuangan Global Panik
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi di Awal Pekan, Dibanderol Rp 1.968.000 per Gram
-
Bayern Munich Perkasa di Piala Dunia Antarklub: Bantai Auckland City 10-0
Terkini
-
IRT di Cilegon Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Motor dan Emas Puluhan Gram Digasak Pelaku
-
3 Link Dapatkan Saldo DANA Gratis, Berpotensi Dapat Hingga Ratusan Ribu
-
3 Kontroversi Irna Narulita yang Pimpin DPW PAN Banten, Harta Kekayaan Sempat Jadi Sorotan
-
Profil Irna Narulita, Istri Wagub yang Kini Nahkodai DPW PAN Banten
-
Mengejutkan! Istri Wagub Banten, Irna Narulita Pimpin DPW PAN Banten