SuaraBanten.id - Semprot umat kristen soal Palestina wanita rambut panjang jelaskan fakta yang ia ketahui. Wanita sindir keras umat Kristen yang acuh terhadap situasi Palestina.
Unggahan Video semprot Kristen viral di media sosial. Video yang diunggah Minggu (23/5/2021) itu, sang wanita singgung umat Kristen yang menyebut masalah di Palestina urusan agama Islam.
"Kenapa mesti berkoar-koar tentang Palestina? Orang itu agamanya sendiri," ujar wanita tersebut dalam videonya itu.
Wanita rambut panjang itu beberkan alasan kenapa umat Kristen juga harus peduli dengan situasi di Palestina.
Menurutnya, di Gaza Palestina setidaknya ada sekitar 1.500 penduduk beragama Nasrani. Selain itu, kata wanita tersebut, masjid dan gereja di Gaza saling berdekatan.
"Kau tahu kalau ada sekitar 1.500 penduduk Kristen di Gaza, hah? Kau tahu kalau bangunan masjid dan gereja di Gaza itu saling berdekatan, tahu?," tuturnya.
Tak hanya itu, perempuan berambut panjang tersebut juga mengungkapkan peristiwa yang dialami seorang Nasrani penganut Kristen Ortodoks yang rumahnya dibakar habis oleh pasukan Israel.
"Kau tahu seorang Nasrani penganut Kristen Ortodoks yang rumahnya habis dibombardir oleh Israel?," ungkapnya.
Bahkan, wanita itu juga menyampaikan kembali pidato Pastor Manuel Mussalam dari gereja Palestina yang meminta kepada umat Muslim untuk azan di gerejanya apabila masjid-masjid di Palestina dibombardir militer Israel.
Baca Juga: Kisah Fedi Nuril Ditahan Tentara Israel Bersenjata Lengkap: Gue Nggak Takut
"Kau tahu apa yang disampaikan Pastor Manuel Mussalam di gereja Palestina untuk umat-umat Muslim? Beliau mengatakan kepada orang-orang Muslim jika masjid-masjid kalian dibombardir maka azanlah di gerejaku," jelasnya.
Jika hal-hal itu belum bisa membuat Nasrani peduli dengan Palestina, menurut wanita tersebut, maka ia menyarankan umat Kristen untuk membaca buku berjudul 'Laki-laki yang Tak Bisa Menangis' karya Rushdi Matahari.
"Masih gak percaya? Coba kalian baca buku 'Laki-laki yang Tak Bisa Menangis' karya Rusdhi Matahari," tandasnya.
Ia pun menyerukan kepada umat Kristen agar berhenti berargumentasi dan mengesampingkan ego mereka terkait Palestina serta berpikir bahwa masalah penting yang terjadi di negara tersebut adalah soal kemanusiaan.
"Bisakah kalian berhenti berargumentasi dan mengesampingkan egosentris kalian dan berpikir ada hal yang lebih penting yaitu kemanusiaan," tegasnya.
Maka dari itu, kata wanita tersebut, jangan sampai hanya karena keegoisan umat Kristen yang tak peduli dengan Palestina anak-anak di negara itu menjadi korban.
Berita Terkait
-
PM Israel Sebut Invasi Gaza 'Misi Suci': Warga Yaman Murka, Siap Lawan!
-
Komunitas Yahudi di AS dan Prancis Jadi Target Baru Israel
-
Film Snow White Gagal di Box Office, Gal Gadot Salahkan Kampanye Boikot Israel
-
Sejarah Terukir! Palestina Kirim Wakil Pertama ke Miss Universe:Ini Sosok Nadeen Ayoub
-
Ragnar Oratmangoen Ungkap Kasus Pembunuhan, Ada Masalah Apa?
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
QLola by BRI Dorong Transformasi Digital Korporasi dan Universal Banking
-
BRI Resmi Hadir di Taiwan, Permudah Akses Keuangan 400 Ribu Diaspora Indonesia
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura